Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Pesawat ruang angkasa yang dibangun oleh Intuitive Machines, perusahaan asal Texas, Amerika Serikat (AS), berhasil mendarat di bulan pada Kamis, 22 Februari 2024. Misi pengintaian ilmiah ke bulan itu merupakan yang pertama untuk sektor swasta, sekaligus menjadi pendaratan pertama AS dalam setengah abad terakhir, pasca misi Apollo terakhir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pesawat ruang angkasa ini memiliki robot pendarat berkaki enam tanpa awak yang dijuluki Odysseus. Turun di dekat kutub selatan bulan, Odysseus rencananya akan menetap hingga Kamis, 29 Februari nanti.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perjalanan Odysseus sekaligus untuk mengukur jumlah bahan bakar dalam roket kriogenik—bagian dari mesin pendorong pesawat luar angkasa—sejak lepas landas hingga mendarat di permukaan bulan dengan presisi. Terdapat teknologi sensor yang dipakai untuk memantau pergerakan kriogenik di tangki, serta oksidator Nova-C.
Robot ini membawa enam instrumen penelitian sains dan teknologi NASA. Sebagian alat milik lembaga antariksa Negeri Abang Sam itu berfungsi untuk meneliti permukaan bulan lewat frekuensi radio.
Pesawat antariksa besutan Intuitive Machines itu juga membawa susunan retro reflektor yang akan berkontribusi pada jaringan penanda lokasi di bulan. Tujuannya untuk membangun sistem komunikasi dan navigasi otonom di masa depan.
Administrator NASA, Bill Nelson, mengapresiasi pendaratan Odysseus. "Selamat kepada Intuitive Machines yang membawa instrumen ilmiah NASA ke kutub selatan bulan," katanya, dikutip dari situs resmi NASA.
Perjalanan Hari Ini untuk Bekal di Masa Depan
Chief Executive Officer Intuitive Machines, Steve Altemus, menyebut misi pendaratan Odysseus sebagai upaya untuk mencari hal-hal luar biasa dari sisi ilmu pengetahuan. Program pendaratan AS di bulan kali ini lebih unggul dibanding 50 tahun yang lalu.
"Intuitive Machines menciptakan program pendaratan bulan untuk perjalanan yang lebih jauh. Kita mengejar hal-hal luar biasa yang membutuhkan keberanian dan ketahanan," kata Altemus.
Data yang didapat Odysseus akan sangat berguna untuk misi penerbangan ke bulan di masa depan. Lewat misi ini, prediksi hingga bahan bakar yang digunakan ke bulan bisa diuji oleh Odysseus.
Pengamatan dengan frekuensi radio juga bermanfaat untuk menentukan aktivitas alam dan manusia di sekitar permukaan bulan. Terdapat empat kamera kecil untuk menangkap citra dan memantau pergerakan tersebut.
REUTERS | NASA
Pilihan Editor: Adu Teknologi Bus Listrik di Indonesia, Buatan Lokal Vs Asing