Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Pupuk Indonesia (Persero) menggelar kompetisi riset pertanian bertajuk Fertinnovation Challenge 2021. Kompetisi tersebut akan memperebutkan total hadiah mencapai Rp 300 juta, dan pemenang akan berkesempatan mendapatkan pembiayaan inkubasi riset hingga Rp 1,5 miliar dalam bentuk pengembangan ide riset, magang eksklusif, dan coaching.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SVP Komunikasi Korporat Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana, menerangkan sejak diluncurkan pada Agustus 2021, hingga kini terdapat lebih dari 300 peserta yang telah melakukan registrasi. Batas akhir pengumpulan karya yang semula 17 Oktober, pihaknya memutuskan untuk memperpanjang hingga 31 Oktober 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Dengan mempertimbangkan antusiasme dan masukan dari para peserta,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Rabu, 27 Oktober 2021.
Fertinovation Challange 2021 merupakan kompetisi riset perdana dari Pupuk Indonesia yang menyasar mahasiswa. Kompetisi ini bertujuan menjangkau ide dan karya inovasi terbaik dari generasi milenial untuk dikembangkan, dimanfaatkan, atau dikomersialisasi oleh Pupuk Indonesia.
Ajang ini merupakan kolaborasi antara perusahaan dengan dunia akademis dalam pengembangan inovasi yang berdampak bagi ketahanan pangan, masyarakat, bisnis, dan lingkungan di masa depan. “Terbuka bagi seluruh universitas, baik nasional maupun global, serta terbuka juga bagi semua disiplin ilmu,” kata Wijaya.
Kompetisi ini memiliki tiga kategori yakni Inovasi Pertanian Presisi, Inovasi Rantai Nilai Pertanian, dan Inovasi Sistem Produksi Pupuk. Secara teknis, Fertinovation Challenge 2021 dilakukan melalui tiga tahapan, yakni tahapan submission yang mana para peserta akan mengajukan hasil kajiannya melalui website yang sudah disiapkan.
Tahapan seleksinya, di antaranya penilaian di mana peserta yang lolos akan diminta untuk mempresentasikan kajiannya di hadapan dewan juri, lalu pengumuman pemenang. “Semoga kualitas karya yang dikirimkan bisa menghasilkan inovasi yang bermanfaat bagi sektor pertanian dan ketahanan pangan nasional ke depan,” tutur Wijaya.
Baca:
Dipindahkan BRIN ke Cibinong, Kepala Eijkman Ungkap Rencana Pindah ke Serpong
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.