Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Flora Hapsari Mutiaraningrum bersama temannya Sovalia Intan berhasil meraih juara I Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) 2022. Para siswi SMA Negeri 1 Teras, Boyolali, Jawa Tengah ini menjadi juara di bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan dengan karya berjudul "Si Wayang: Transformasi Wayang Beber Sebagai Tontonan dan Tuntunan Menjadi Animasi Edukatif Pencegahan Perundungan".
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Karya ini terinspirasi dari permasalahan sosial yang sering terjadi disekitar kami, di lingkungan kami perundungan celaan fisik sering dianggap sebagai bahan candaan saja. Padahal candaan tersebut malah menimbulkan rasa cemas dan tidak nyaman,” cerita Flora dilansir dari laman resmi Badan Riset dan Inovasi Nasional pada Selasa, 8 November 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Animasi Wayang Beber ini dikemas dalam bentuk aplikasi bernama Si Wayang. Aplikasi ini bisa diunduh melalui media sosial Instagram, dengan mengetik @aplikasisiwayang tanpa spasi pada mesin pencari di Instagram. Link pengunduhannya sudah tertera pada akun tersebut dan langsung dapat diunduh.
“Harapan kami kedepan dengan adanya Aplikasi Si Wayang Beber ini dapat mencegah perundungan celaan fisik yang sering terjadi, selain itu juga kami berharap para remaja mau menginovasikan Wayang Beber agar bisa diminati oleh kalangan muda saat ini hingga Wayang Beber bisa dilestarikan,” kata Flora.
Sebelumnya, mereka mendapatkan bimbingan dari para peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Humaniora untuk melakukan penajaman riset. Flora dan Intan kemudian mencoba meminimalisir hal tersebut dengan mengkorelasikan fenomena yang terjadi dengan peninggalan budaya tradisional yakni Wayang Beber.
Wayang Beber adalah sebuah pertunjukan wayang yang dilakukan dengan cara membeberkan atau membentangkan lembaran kertas atau kain bergambar dengan stilisasi wayang (kulit) disertai narasi oleh seorang dalang.
“Wayang Beber merupakan warisan budaya yang saat ini sudah jarang dikenal oleh masyarakat, terutama oleh para remaja. Oleh karena itu, untuk menjaga eksistensinya kami memilih Wayang Beber sebagai media edukasi dengan cara dimodifikasi menjadi animasi. Dengan mengubahnya menjadi animasi, kami harap bisa lebih mudah diterima dan disenangi oleh para remaja, ” ungkap Flora.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.