Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Surga fauna itu ada di Pegunungan Foja, Memberamo, Papua. Terkurung gununggunung, hamparan hutan itu mempesona ilmuwan dari Conservation International, Lembaga Ilmu dan Pengetahuan Indonesia, Universitas Cendrawasih Papua, dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam. Setelah menjelajah di hutan selama sebulan, mereka menemukan kembali ratusan spesies lama yang disebutsebut telah lenyap atau punah. ”Ini seperti Garden of Eden (taman surga) yang kita temukan di planet Bumi,” kata Bruce Beehler, salah seorang koordinator tim.
Temuan paling menarik perhatian dalam survei yang digelar pada 9 November sampai 9 Desember 2005 itu adalah kanguru pohon mantel emas. Hewan bernama latin Dendrolagus pulcherrimus yang berstatus punah ini adalah temuan pertama di Indonesia. Sebelumnya, hewan ini ditemukan pada 1981 di Papua Nugini.
Para peneliti tadi juga menemukan burung penghisap madu dari genus Meliphagidae, yang belum diberi nama ilmiah, serta burung mandur dahi emas atau Amblyornis flavifrons yang tak pernah diketahui habitat aslinya selama 110 tahun. Burung cendrawasih parotia (Parotia berlepschi) yang selama ini hilang juga ditemukan dan akan diusulkan sebagai spesies tersendiri. Ketiga belas peneliti itu telah menemukan 30 spesies reptil, 60 spesies amfibi, 215 spesies burung, 37 spesies mamalia, dan 170 spesies kupukupu. ”Masih banyak kekayaan hayati Memberamo yang belum tersingkap,” kata Dedy Darnaedi, Kepala Pusat Biologi LIPI.
Rahasia di balik Galaksi
Tekateki dark matter, zat gelap, mulai terkuak. Bendabenda langit di galaksi, yang tak kasatmata itu tak punya cahaya. Dia juga menjadi unsur utama, sekitar 90 persen, yang menyusun jagat raya.
Pekan lalu, astronom dari Institut Astronomi Cambridge, Inggris, mencatat, inilah benda yang diproduksi pada saat terjadi Ledakan Besar—ini teori yang menyatakan bumi terbentuk dari zat padat besar dan panas 13,7 miliar tahun yang silam. Berat zat gelap ini di galaksi ternyata 30 juta kali daripada massa matahari.
Zat gelap ini bergerak sembilan kilometer per detik dan suhunya lebih panas 10 ribu derajat. Temuan ini mematahkan teori sebelumnya bahwa gerakannya hanya beberapa milimeter per detik dengan suhu dingin yang ekstrem. ”Gerakannya amat cepat,” kata Profesor Gerry Gilmore, salah satu peneliti, seperti dimuat situs berita BBC pekan lalu.
Otak Komputer Tercepat
Perlombaan itu diistilahkan adu cepat membuat otak komputer. Setelah Intel menghadirkan prosesor Pentium IV dengan kecepatan 3,8 Gigahertz, kini giliran IBM meluncurkan mikroprosesor tercepat yang pernah ada, yaitu Power6 dengan kecepatan 4 sampai 5 Gigahertz. Perusahaan komputer pembuat pemegang paten terbanyak di Amerika Serikat itu menjamin Power6 hemat energi dan tak gampang panas.
Si Otak Kuat ini dirancang dengan sistem otak ganda. Dalam satu keping terdapat banyak prosesor. Otak komputer ini cocok untuk server dengan kinerja tinggi yang beroperasi dengan sistem Unix. ”Dalam Power6, kami mengkombinasikan segalanya mulai dari atom dan molekul dasar supaya menjadi peranti lunak yang bekerja di puncak sistem itu,” kata Kepala teknisi Grup Sistem dan Teknologi IBM, Bernard Meyerson, di California, Amerika Serikat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo