Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Persija Jakarta akan memulai kiprahnya di Liga 1 2020 dengan menjamu Borneo FC di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, pada Minggu, 1 Maret besok, pukul 15.30.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Asisten pelatih Persija, Rodrigo Pellegrino mengatakan pertandingan pertama Liga 1 ini tidak pernah mudah. Karena itu, kata dia, jajaran pelatih sudah menyiapkan skuad Macan Kemayoran untuk bisa meraih tiga poin dari laga itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Keberadaan para pemain tim nasional di skuadnya, menurut pelatih asal Brasil itu, menjadi modal penting untuk menaklukkan Borneo FC. Para pemain tersebut membuat timnya unggul secara mental dibandingkan lawan.
"Pertandingan itu bukan cuma soal fisik, tetapi juga mental. Kami mempunyai banyak pemain timnas dan mereka memiliki pengalaman," kata Rodrigo seperti dikutip dari laman resmi Persija, Jumat, 28 Februari 2020.
Di atas kertas, Persija yang pada musim 2020 menjuluki diri 'The Dream Team' memang memiliki kualitas di atas Borneo FC. Pelatih Persija Sergio Farias memiliki pemain-pemain top berlabel timnas di dalam skuatnya seperti Evan Dimas, Andritany Ardhiyasa, Alfath Fathier, Muhammad Rezaldi Hehanusa, Otavio Dutra, Riko Simanjuntak, Muhammad Rafli Mursalim dan Osvaldo Haay, serta pemain timnas Nepal Rohit Chand.
Persija juga diperkuat mantan pemain Juventus dan juga AS Roma, Marco Motta, pencetak gol terbanyak Liga 1 2019 Marko Simic dan mantan gelandang andalan PSM Makassar Marc Klok.
Meski demikian, Borneo bisa juga mencuri poin di kandang Persija apabila mereka lengah. Pada musim ini, Borneo merekrut sejumlah pemain baru, seperti Kevin Gomes, Imanuel Wanggai, Dedi Hartono, hingga Titus Bonai.
Di jajaran pemain asing, Borneo FC memiliki Francisco Torres, Diogo Campos, dan Nuriddin Davrono. Sementara di kursi juru taktik, skuad berjuluk Pesut Etam ini mendatangkan pelatih asal Brasil yang pada tahun 2019 menangani Persija Jakarta, Edson Tavares.