Apa itu Koda? Ini Pengertian, Ciri-Ciri, Fungsi & Contohnya

TEMPO.CO, JAKARTA - Koda adalah salah satu unsur yang membuat cerita pendek atau cerpen serta cerita fiksi lainnya yang berperan sebagai penyelesaian rangkaian cerita.

Tak kalah penting dan berpengaruhnya bila dibandingkan unsur lain seperti rising action dan klimaks cerita. Seperti apa peran koda di dalam satu rangkaian karangan fiksi? Mari simak uraian selengkapnya berikut ini.

Pengertian Koda

Bersumber dari buku Bahasa Indonesia SMA Kelas XI yang diterbitkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjelaskan peran koda dalam struktur cerita pendek.

Dalam struktur cerita pendek, coda atau koda merupakan bagian penyelesaian dari cerita. Istilah lain yang sering digunakan adalah ending. Biasanya pada bagian ini pembaca akan menemukan nasib atau kondisi akhir dari tokoh. Sebagian lagi beranggapan coda sebagai penggambaran peristiwa puncak dari karangan tersebut.

Sementara dalam buku Bahasa Indonesia SMA Kelas XII terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dijelaskan peran koda dalam struktur cerita sejarah. Koda adalah bagian yang berperan sebagai penutup. Biasanya berbentuk komentar yang menjelaskan pesan  moral karangan berdasarkan isi cerita secara menyeluruh.

Komentar tersebut akan disampaikan penulis langsung atau tokoh terkemuka yang dipercaya untuk menuliskan komentar tersebut. Sayangnya saat ini, mulai jarang cerita atau novel yang masih mempertahankan bagian koda.

Ciri-Ciri Koda

Untuk mengenal lebih jauh mengenai koda, berikut ini ciri-ciri koda, di antaranya:

• Bagian koda umumnya terletak di bagian akhir tulisan atau di paragraf akhir yang berperan sebagai penutup
• Tulisan koda berisikan kesimpulan dari tulisan atau karangan
• Tulisan koda juga bisa berisikan informasi seputar pesan moral atau amanat yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca
• Bentuk tulisan koda lainnya berupa informasi mengenai penyelesaian permasalahan

Fungsi Koda dalam Struktur Cerita

Bila ditelaah lebih lanjut, bagian koda selalu berada setelah puncak konflik atau setelah penyelesaian sebagai rangkuman. Berikut ini struktur cerita yang menggambarkan peran dan posisi koda.

1. Pengenalan Situasi Cerita

Orientasi atau exposition merupakan pengenalan kondisi dan situasi cerita. Penulis akan memperkenalkan tokoh dan setting cerita melalui adegan awal.

2. Visualisasi Peristiwa

Tahap selanjutnya penulis akan menjelaskan awal mula peristiwa yang akan menimbulkan konflik dan permasalahan di antara para tokoh.

3. Rising Action

Rising action adalah bagian adegan menuju konflik yang melibatkan berbagai situasi secara acak dan terjadi berbarengan. Misalnya saja tokoh mengalami kegembiraan sekaligus sedih dan marah dalam satu adegan yang tak jauh berbeda time line.

4. Puncak Konflik

Turning point atau puncak konflik akan terjadi saat penulis mulai mempertanyakan bagaimana nasib tokoh tersebut karena masalah yang baru saja menimpanya.

5. Penyelesaian

Pada bagian penyelesaian atau resolusi, penulis baru menjelaskan seperti apa nasib atau tindakan para tokoh atas persoalan yang terjadi. Sering kali bagian ini menjadi ending dari cerita tersebut.

6. Koda

Sementara itu, bagian koda adalah bagian akhir yang disediakan penulis untuk pembacanya dalam menilai seluruh cerita secara menyeluruh. Secara spesifik, mencari tahu pesan moral apa yang terkandung di dalam karangan tersebut.

Contoh Koda

Mengutip dari situs Orami, berikut ini contoh koda dari beberapa buku populer.

1. Buku Laskar Pelangi - Andrea Hirata

Pada bagian akhir novel ini menjelaskan bagaimana masing-masing karakter utama memiliki watak yang berkembang sejalan dengan pesan moral yang disampaikan.