Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Buku

Benang merah politik internasional

Pengarang : k.j. holsti. penerjemah : efin sudrajat (et al). jakarta : pedoman ilmu jaya, 1987. resensi oleh : roeslan abdulgani.

5 Maret 1988 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

POLITIK INTERNASIONAL, KERANGKA DAN ANALISA Oleh: K.J. Holsti Penerjemah: Efin Sudrajat (et. al.) Penerbit: Pedoman Ilmu Jayo., Jakarta, 1987, 669 halaman ADA perbedaan pokok yang tersirat dalam istilah politik internasional dan istilah hubungan internasional, sekalipun meliputi bidang yang sama. Di satu pihak, politik internasional lebih menekankan dinamika interaksi politik luar negeri atau kebijaksanaan luar negeri suatu negara - baik yang besar, sedang, maupun kecil dari masyarakat internasional. Di lain pihak, hubungan internasional lebih menekankan seluruh segi hubungan itu, tidak hanya karena faktor politik, tetapi juga karena faktor militer, ekonomi, sosialbudaya, dan sebagainya. Dalam buku ini perbedaan antara politik dan hubungan internasional itu disinggung dalam Bab Pendahuluan (halaman 27-30). Sesuai dengan judul buku ini, yaitu "Politik Internasional", maka sebagai benang merah kelihatan deskripsi dinamika politik internasional itu. Disertai pula usaha untuk menemukan suatu "kerangka analisa" tertentu, agar pembaca memperoleh pedoman yang kukuh mengikuti perkembangan politik internasional masa kini dan masa depan. Tidak itu saja, penulis buku ini, K.J. Holsti, mengajak kita menengok sejenak ke masa lampau. Artinya, ke sejarah politik internasional berbagai abad sebelumnya. Dan tidak hanya sejarah negeri-negeri Barat, tetapi juga negeri-negeri Timur. Antara lam Cina dan Mesir, dengan mengemukakan tabel "Sumber Stabilitas dan Perubahan dalam Sistim Internasional Cina" (halaman 59) dan tabel "Tujuan, Peranan, dan Orientasi dalam Kebijakan Luar Negeri Mesir 19956-1967" (halaman 201). Bahwasanya ini tidak mudah, dapat dipahami. Karena itu, Holsti mengambil manfaat dari hasil studi para sejarawan, antropolog, sosiolog, dan ahli cabang ilmu humaniora lainnya, untuk dapat menyimpulkannya ke dalam suatu kerangka analisa tertentu. Juga untuk dapat menarik generalisasi dari segala macam kecenderungan dan gejala baru dalam panggung politik internasional dewasa ini - untuk dijadikan teleskop masa-depan. Untuk itu berbagai mahab studi politik internasional didahulukan pembahasannya secara singkat (halaman 11-19). Di antaranya disebut pula grand theory atau diterjemahkan sebagai teori induk dari Prof. Hans J. Morgenthau dalam buku standar yang klasik, Politics among Nations (1948). Morgenthau memang danggap pelopor dalam studi politik internasional sebagai suatu bidang integral koheren, dalam pengertian suatu model power politics. Bagi Morgenthau, power atau "kekuasaan" adalah prinsip sentral dalam perjuangan bangsa-bangsa untuk kekuasaan dan perdamaian. Itulah scbabnya, judul buku Morgenthau lengkapnya berbunyi: Politics among Nations. The Struggle for Power and Peace. Buku K.J. Holsti ini berusaha merangkum berbagai mazhab studi politik internasional dalam suatu kerangka analisa baru. Dan ia datang dangan kesimpulan bahwa selalu ada bentuk-bentuk utama interaksi dalam politik internasional. Ia namakan bentuk-bentuk utama itu "kolaborasi", yang dapat mengatasi konfrontasi konflik-konflik di dunia sekarang. Istilah "kolaborasi" di zaman Perang Dunia II mempunyai konotasi yang negatif. Dalam arti kata kerja sama antara pengkhianat dan tentara pendudukan Hitlerisme Jerman atau Militerisme Jepang. Tapi, untunglah, konotasi negatif ini dihilangkan oleh Holsti: Di halaman 651, ia menekankan arti kolaborasi sebagai kerja sama atas saling pengeruan yang memuaskan semua pihak. Istilah itu bahkan dapat menciptakan gambaran tentang suatu organisasi internasional yang bekcrja keras memecahkan masalah-masalah umum. Dengan demikian, Holsti memberi arti baru kepada istilah "kolaborasi". Arti harfiahnya didekatkan secara wajar dengan arti jiwanya. Dan, memang, dalam dinamika perkembangan politik internasional tidak hanya peristilahan kuno yang perlu diperbarui. Tetapi juga'deskripsi dan analisanya. Dengan kerangka analisa yang baru pula, buku Holsti ini merupakan suatu tambahan penting dalam daftar literatur bumi Amerika tentang politik internasional. Karena itu, buku ini patut dikaji oleh para staf pengajar dan pelajar studi politik internasional, demi memperluas cakrawala pandangannya. Roeslan Abdulgani

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus