Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Aktor Hollywood, Brad Pitt mengatakan film terbarunya, Bullet Train merupakan film petualangan aksi musim panas yang sempurna. Menurutnya, Bullet Train diisi dengan aksi dan komedi yang menarik, akan menghibur penonton dalam situasi pandemi selama bertahun-tahun.
"Sangat bagus untuk membawa film ini ke sini, sesuatu yang kami rekam selama lockdown. Kami pikir (film) itu memiliki aksi yang hebat, yang benar-benar eksplosif," kata Brad Pitt dalam konferensi pers di Seoul, Korea Selatan pada Jumat, 19 Agustus 2022. "Ini petualangan aksi musim panas yang hebat, lucu. Ini film musim panas yang sempurna."
Berdasarkan novel Jepang Maria Beetle, Bullet Train adalah film komedi aksi Amerika yang disutradarai oleh David Leitch tentang seorang mantan pembunuh profesional, dengan nama sandi Ladybug (Brad Pitt) yang kerap bernasib sial dalam pekerjaannya. Ladybug kemudian bertekad melakukan pekerjaan yang damai karena lelah memiliki misi yang terus gagal.
Suatu ketika, Ladybug mendapatkan misi baru membunuh seseorang dan harus dilakukan di kereta cepat Jepang tujuan Tokyo-Morioka. Akan tetapi, misi baru Ladybug justru menempatkannya berhadapan dengan musuh mematikan dari seluruh dunia.
Dirilis di Amerika Serikat pada Jumat, 5 Agustus 2022, film tersebut telah menduduki puncak box office Amerika Utara selama hampir dua minggu. Bullet Train sendiri sudah tayang di bioskop Indonesia mulai Rabu, 10 Agustus 2022.
Aktor dan produser film berusia 58 tahun itu memuji pemeran pengganti yang menjadi sutradara film Leitch dengan aksi yang lebih baik dari perkiraan dalam Bullet Train. "Ini adalah tindakan yang belum pernah saya lakukan sebelumnya," kata Brad Pitt. "Dia adalah pemeran pengganti saya. Dia ada di film Fight Club (1999), Troy (2004), Mr. & Mrs. Smith (2005). Dia kemudian menjadi sutradara sendiri dan bahasa sendiri, yang merupakan cerita yang cukup langka."
Namun dia mencatat bahwa Bullet Train bukanlah film aksi sederhana untuk menghabiskan waktu tetapi menimbulkan pertanyaan tentang keberuntungan dan nasib dan bagaimana manusia menanganinya. "Ini tentang apa itu keberuntungan, apa itu takdir, seberapa besar kita adalah boneka nasib atau apakah kita memiliki kehendak bebas," katanya. "Itu di antara sistem penyampaian aksi hebat dan komedi hebat. Di bawahnya ada pesan itu."
Brad Pitt sendiri menantikan untuk menikmati makanan Korea selama kunjungan keempatnya ke Korea Selatan, setelah yang terakhir untuk film perangnya Fury pada 2014. "Senang bisa kembali. Saya di sini bukan untuk film, saya di sini untuk makanan," candanya. "Saya berharap saya punya lebih banyak waktu untuk menjelajah."
YONHAP
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.