Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Erika, mboten mawon

Film yang berjudul erika dengan pemain utama patrizia & benrnard devries dilarang main di yogya. alasannya, film terlalu panas. badan pembina film yogya memutuskan hanya boleh diputar selama 3 hari. (fl)

26 Juni 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SELERA Jakarta lain dengan selera Yogya, ini semua orang tahu. Di Yogya seleranya pelajar, mahasiswa atau barangkali bisa juga disebut selera kebudayaan. Itulah sebabnya, film Erika dengan bintang Patrizia dan Benrnard Devries yang amat "panas" itu, tidak dapat pintu di Yogyakarta. Keputusan adan Pembinaan Film menghendaki demikian, dan ini sampai dua kali diputuskan. Pertengahan Pebruari 1973 lalu film itu didatangkan ke Yogya oleh bioskop Ratih. Sebelum main diteliti Panitia Pengawas Film, waktu itu. Keputusan yang ditelorkan, "film boleh main selama 3 hari dengan batas umur 21 tahun ke atas". Tapi film ini tidak boleh diekstra-show-kan dan setelah ini, film tidak boleh masuk lagi ke Yogya. Tapi 5 Mei 1976 lalu, Erika ternyata muncul lagi di Yogya, di bioskop Indra dan Permata. Tentu saja tiada maaf bagimu. Film yang terlanjur diputar untuk maine itu harus cepat-cepat menghindar dari layar. Lho kok begitu, pak? "Soalnya kita tidak tahu keputusan badan itu untuk Ratih, dan demikian pula sebaliknya", ujar Toposubroto, Direktur NV Perfebi pemilik film untuk Indra dan Permata . "Hal itu merupakan pelanggaran", kata Sis Dibroto, Sekretaris BPF, "karena tanpa ijin putar lebih dulu". Kata Sis pula: "Pengusaha film mestinya sudah tahu tiap pergantian film harus minta ijin lebih dulu dari Badan Pembinaan Film dan Kepolisian". Namun menurut Toposubroto, film itu memang rencananya belum main hari itu tapi tiga hari lagi . Tapi karena film West World yang dibintangi Yul Brynner sudah harus turun layar, sebagai gantinya dimunculkan Erika. Kata Toposubroto: "reklame berupa spanduk sudah dipasang jauh hari di muka gedung itu. Mestinya, pihak team operasionil Badan tersebut sudah melihat dan sudah harus menegur hari-hari sebelumnya". Dan pagi sebelum main matine memang ada telepon dari Badan Pembinaan Film, tapi yang terima petugas Perfebi. Namun yang terima telepon pengertiannya lain. Dikiranya boleh main dengan batas umur 21 tahun ke atas. "Baru siangnya saya terima langsung telepon dari sekretaris BPF DIY, yang menyatakan film tidak boleh main", ujar Toposubroto. Ia berusaha minta kebijaksanaan, namun tetap ditolak. Apa daya, bioskop terpaksa meliburkan diri satu malam. 13 Orang Badan yang bergerak dalam awas mengawasi film Yogya ini ada sejak zaman SOB dulu. Asal mulanya, 3 Juli 1967 Ketua DPRD-GR kirim surat pada Panglima selaku penguasa perang daerah Jawa Tengah dan DIY agar di Yogya didirikan lagi Badan Sensor Film. Lalu 10 September 1967 itu juga turun keputusan maksud itu dikabulkan. Dan 27 Maret 1968 turun lagi Surat Keputusan dari Komandan Korem 072 selaku penguasa Perang DIY/Kedu, tentang pembentukan Team Pengawas Film DIY. Maka 25 Juli 1970 terbentuk Panitia Pengawas Film pengganti badan yang dibentuk lewat SK Kepala Daerah DIY nomor 172/1970, berlandaskan film ordonansi 1940, di mana Kepala Daerah punya wewenang untuk menolak atau menerima suatu film yang dipertunjukkan dalam daerahnya. Karena adanya keputusan bersama: Menteri Penerangan, Menteri P & K dan Menteri Dalam Negeri tentang wajib edar dan wajib putar film nasional serta penertiban reklame film, maka Kepala Daerah DIY 10 Oktober 1975 lalu dengan SK no. 378/1975 membentuk Badan Pembina Film DIY menggantikan badan yang ada sebelumnya. Badan ini keanggotaannya bersifat instansiil, yang kini 13 orang. Dan baru bekerja bila ada film yang diperkirakan berat, baik dari Badan Pembina Film DIY maupun pengusaha bioskop.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus