Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kebudayaan Fadli Zon menunjuk adik Presiden Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo sebagai Ketua Dewan Penyantun Museum dan Cagar Budaya. Ia beralasan, penunjukan itu karena Hashim dinilai memiliki semangat dan mau membantu di bagian museum.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Fadli menilai, Hashim mendapatkan posisi ini karena ia bisa bekerja secara pro bono alias bekerja secara cuma-cuma. "Pro bono itu artinya tidak digaji," kata Fadli, seusai menyerahkan surat keputusan penunjukan Hashim di posisi baru, di Museum Nasional Indonesia, Gambir, Jakarta Pusat, Senin malam, 20 Januari 2025.
Tujuan Penunjukan Hashim Djojohadikusumo Jadi Ketua Dewan Penyantun Museum
Menurut Fadli, Kementerian Kebudayaan meminta dewan yang baru dibentuk itu untuk mencari filantropis menyalurkan bantuan. Terutama para filantropis yang mempunyai corporate social responsibility (CSR) di bidang museum atau cagar budaya. "Dan aktivitas-aktivitas kebudayaan," kata dia.
Fadli mengatakan, pembentukan Dewan Penyantun ini karena ada banyak museum yang perlu mendapatkan perhatian. Ia menghitung jumlah museum, termasuk Museum Nasional, terhitung ada 20 buah, galeri nasional, hingga candi, yang tersebar di berbagai tempat.
Tujuan membentuk Dewan Penyantun yang dipimpin Hashim adalah, mengajak filantropis, pengusaha, atau pencinta cagar budaya membantu museum dan cagar budaya di Indonesia. "Jadi bukan mereka yang digaji, tapi mereka akan ikut membantu penggalangan dana," ucap politikus Partai Gerindra, itu.
Penunjukan Hashim ditetapkan dalam Surat Keputusan Menteri Kebudayaan Nomor 78/P/2025 tentang Pengangkatan Ketua Dewan Penyantun Museum dan Cagar Budaya. Fadli menyerahkan SK itu kepada Hashim di Museum Nasional.
Hashim Ungkap Cita-citanya Bersama Fadli Zon
Hashim Djojohadikusumo mengungkapkan terima kasih atas penunjukkannya sebagai Ketua Dewan Penyantun Museum dan Cagar Budaya. "Saya diangkat sebagai Ketua Dewan Penyatun Museum dan Cagar Budaya Indonesia," kata Hashim, saat berpidato di malam ia ditunjuk memegang jabatan baru ini.
Ketua Satuan Tugas Perumahan ini lantas bercerita perihal pengalaman dirinya dan Fadli berdiskusi mendirikan partai politik pada 2008. Partai yang dimaksud adalah Gerindra, yang nakhodanya dipimpin Prabowo. "Kita bertekad mendirikan satu Kementerian Kebudayaan," tutur Hashim.
Hashim berujar, dalam pembahasan itu mereka bercita-cita mendirikan Kementerian Kebudayaan yang independen, terpisah dengan kementerian lain. Menurut dia, rencana itu terwujud setelah 78 tahun Indonesia merdeka. "Kami berbangga," kata dia, diikuti tepuk tangan dari tamu. "Saya berbangga ikut perjuangan itu."
Menurut dia, Kementerian Kebudayaan berdiri terpisah terwujud setelah partai Gerindra, yang mengusung Prabowo, menang dalam pemilihan presiden 2024. "Alhamdulillah kita menang dan bisa ikut menyusun suatu pemerintahan," ujarnya.