Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Imbauan Nobar Ayu Anak Titipan Surga, Ini Kata Produsernya

Capaian yang hendak diraih dalam pembelajaran film Ayu Anak Titipan Surga adalah harmonisasi olah hati, olah rasa, dan olah pikir.

24 Agustus 2019 | 14.11 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pelajar SDN di Kota Depok padati bioskop CGV D'Mall, Kamis 22 Agustus 2019. Mereka mengikuti imbauan Kementerian Pendidikan untuk menonton dan mendiskusikan film Ayu Anak Titipan Surga. TEMPO/ADE RIDWAN

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Depok - Produser Film Ayu Anak Titipan Surga, Bagus Haryanto angkat bicara tentang kegiatan nonton bareng film tersebut di bioskop seluruh Indonesia oleh pelajar tingkat SD hingga Menengah Pertama. Ia merasa perlu menanggapi atas munculnya banyak pertanyaan mengapa anak sekolah dianjurkan menonton film ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Ini bukan kegiatan rekreatif, dalam perpres, ini termasuk kegiatan yang sifatnya pengayaan, pendalaman dari beberapa bidang studi yang terkait,” kata Bagus di Depok, Sabtu 24 Agustus 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Bagus, film yang dirilis pada 2017 itu disesuaikan dengan Peraturan Presiden No 87 tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Sehingga, anjuran menonton film tersebut, dianggap sebagai salah satu metode pembelajaran bagi pelajar.

Sebelumnya, ribuan siswa SMPN 3 dan ratusan siswa SDN Gandul 02 Kota Depok terpantau sedang melakukan nonton bareng film Ayu Anak Titipan Surga di bioskop CGV D'Mall, Kamis 22 Agsutus 2019 sekitar pukul 09.00. Film yang disutradarai Guntoro Sulung ini diperankan oleh Luthfiyah Putri, Zilla Zuliza dan Shekina.  

Bagus mengatakan, film itu dibuat dalam rangka pemenuhan kegiatan kurikuler siswa sesuai dengan Pasal 8 Perpres No. 87 tahun 2017. “Sehingga dalam konteks menonton film ini sah hukumnya, dengan melibatkan kerja sama dunia usaha, lihat di pasal 8 ada itu disebut. Ini yang bicara perpres,” ujarnya.

Ia menegaskan, capaian yang hendak diraih dalam pembelajaran film itu adalah harmonisasi olah hati, olah rasa, dan olah pikir. “Tujuannya tahun 2045 kita mencanangkan puncak kejayaan Indonesia yang disebut dengan Indonesia emas. Pelaku pembangunannya adalah anak anak SD dan SMP saat ini,” kata Bagus.

Menurut produser film ini, ada indikator pencapaian yang hendak diraih dengan kegiatan nonton bareng ini. “Kalau dilaksanakan di bioskop kan anak anak bisa fokus, berbeda dengan di ruang kelas, kaitan dengan suasana,” katanya,

Kegiatan nonton bareng ini tidak hanya dilakukan oleh siswa, tapi guru dan orang tua mereka pun terlihat dalam acara itu. Wakil Kepala Sekolah SMPN 3 Depok, Entin Meitinawati menjelaskan, mereka menonton film itu lantaran ada imbauan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.


ADE RIDWAN YANDWIPUTRA

Ade Ridwan Yandwiputra

Ade Ridwan Yandwiputra

Memulai karir jurnalistik di Tempo sejak 2018 sebagai kontributor. Kini menjadi reporter yang menulis isu hukum dan kriminal sejak Januari 2024. Lulusan sarjana Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik, Institut Bisnis dan Informatika Kosgoro 1957.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus