Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Aktor Indonesia, Chicco Kurniawan kembali dengan film terbarunya, 1 Kakak 7 Ponakan. Film garapan sutradara Yandy Laurens tersebut akan tayang di seluruh bioskop Indonesia mulai 23 Januari 2025. Sebelumnya, film 1K7P itu juga telah tayang perdana dalam Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) pada 7 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam film adaptasi dari sinetron era 1990-an itu, Chicco akan memerankan karakter Moko, seorang arsitek muda yang tinggal bersama kakak dan iparnya. Dia tiba-tiba harus menjadi orang tua tunggal bagi tujuh keponakannya, setelah kedua kakaknya meninggal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kemampuan akting Chicco dalam memerankan karakter Mako dan dukungan berbagai elemen film lainnya, sukses mengantarkan film 1 Kakak 7 Ponakan untuk masuk dalam daftar sepuluh film terbaik JAFF versi Letterboxd. Ini adalah platform media sosial khusus penggemar film.
Perjalanan Chicco sebagai seorang aktor sejak 2015 lalu telah membuatnya bermain dalam berbagai judul film Indonesia. Beberapa film yang pernah dibintangi Chicco Kurniawan adalah sebagai berikut.
1. Kupu-Kupu Kertas (2024)
Rekomendasi yang pertama adalah film Kupu-Kupu Kertas. Film ini berlatar tahun 1965 dan berlangsung di Banyuwangi. Diceritakan seorang pemuda bernama Ikhsan (Chicco Kurniawan), yang berasal dari keluarga NU, menjalin hubungan dengan Ning (Amanda Manopo), seorang wanita yang keluarganya anggota PKI.
Pada awalnya, Ikhsan tidak mempermasalahkan perbedaan latar belakang mereka. Namun, perasaannya mulai terguncang setelah keluarganya menjadi korban pembantaian PKI. Ia pun terjebak dalam dilema untuk memutuskan apakah akan membalas dendam atas kematian keluarganya atau menyelamatkan nyawa Ning.
2. 13 Bom di Jakarta (2023)
Film 13 Bom di Jakarta. Dok. Visinema
Film 13 Bom di Jakarta menyoroti kota metropolitan dengan segala hiruk pikuknya, tiba-tiba menjadi gelap. Sekelompok teroris melancarkan serangannya dengan ancaman 13 bom yang tersebar di seluruh Jakarta. Investigasi yang dilakukan Badan Intelijen dan agen rahasia berujung pada Oscar (Chicco Kurniawan) dan William (Ardhito Pramono) yang diduga terlibat dalam teror itu.
Misi tim agen rahasia menjadi rumit ketika mereka mencurigai ada penyusup di dalam tim. Di sisi lain, pemimpin kelompok teroris, Arok (Rio Dewanto) terus menebar teror dengan meledakkan bom setiap 8 jam sekali. Satu-satunya cara untuk menghentikan serangan teror ini adalah dengan menyerahkan hadiah miliaran rupiah dalam bentuk bitcoin kepada Arok atau keselamatan seluruh warga Jakarta akan terancam.
3. Primbon (2023)
Kisah dalam film Primbon berawal dari Rana (Flavio Zaviera) dan Janu (Chicco Kurniawan) yang melakukan pendakian gunung di tengah cuaca ekstrem. Sayangnya, saat berada di tengah hutan lebat, mereka tersesat dan terpisah. Pada akhirnya, Janu berhasil pulang ke rumah namun Rana masih belum kembali.
Sebab itulah, keluarga besar Rana berusaha keras untuk menemukannya kembali dengan melakukan tahlilan. Selepas tahlilan, Rana kembali di tengah guyuran hujan deras, namun keluarga besar percaya bahwa sosok Rana yang kembali pulang bukanlah Rana yang sebenarnya. Sejak saat itu, teror pun terjadi pada keluarga Rana.
4. Cross The Line (2022)
Cross The Line bercerita tentang Maya (Shenina Cinnamon) dan Haris (Chicco Kurniawan) yang mencoba bekerja sebagai TKI di Singapura untuk mengubah nasib mereka. Namun semua tidak berjalan sesuai rencana. Hubungan mereka pun kandas karena berbagai masalah kehidupan. Pada akhirnya, Maya harus berjuang sendiri untuk mewujudkan mimpinya di tengah kehilangan orang terdekatnya.
5. Penyalin Cahaya (2021)
Film Penyalin Cahaya. Foto: Netflix.
Film yang pernah dibintangi Chicco Kurniawan selanjutnya adalah Penyalin Cahaya. Dalam film ini, Chicco berperan sebagai Amin, teman Sur yang bekerja sebagai tukang fotokopi. Menunjukkan kemampuan akting yang kuat, Chicco berhasil meraih penghargaan sebagai Pemeran Utama Pria Terbaik dalam Festival Film Indonesia atau Piala Citra 2021.
Film ini menceritakan kisah Sur (Shenina Cinnamon) yang kehilangan beasiswanya, setelah swafotonya saat mabuk tersebar di internet. Bantuan biaya pendidikan itu dicabut karena Sur dituduh mencemarkan nama baik fakultasnya. Namun, Sur tidak ingat kejadian malam itu, karena ia pingsan saat menghadiri pesta kampus.
Sur kemudian mencari bantuan dari teman masa kecilnya, Amin, yang juga bekerja dan tinggal di kampus sebagai tukang fotokopi. Dia pun mencoba mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi malam itu.
IMDB | NUR QOMARIYAH berkontribusi dalam penulisan artikel ini.