Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Ini Alasan Christopher Nolan Tidak Suka Menggunakan Animasi dalam Proses Pembuatan Film

Sutradara Christopher Nolan dikenal anti dengan CGI yang menurutnya akan mengurangi pendalaman karakter tokoh.

10 Januari 2024 | 11.20 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Christopher Nolan, Sutradara film Oppenheimer. Dok. Universal Pictures

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Film Oppenheimer karya Christopher Nolan berhasil meraih sejumlah piala dalam ajang penghargaan Golden Globe Awards ke-81 pada 7 Januari 2024. Oppenheimer berhasil memenangkan beberapa kategori di Golden Globe Awards 2024, termasuk Best Director untuk Christopher Nolan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tentang Nolan dan Penolakan terhadap CGI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penyutradaraan khas dari film-film Nolan kerap mendapat pujian sampai puluhan penghargaan, termasuk film terbarunya Oppenheimer. Dikutip dari Screenrant, hal yang paling menonjol dari film-film buatan Nolan adalah penggunaan lokasi yang nyata dan meminimalisasi penggunaan CGI (computer-generated imagery).

Menurut Nolan, terdapat perbedaan yang mutlak antara buatan animasi dari CGI dan fotografi yang merekam elemen fisik asli. Dalam beberapa film seperti gravitasi nol di Inception (2010) menggunakan ruang asli yang berputar atau truk terbalik di The Dark Knight (2008) merupakan hasil asli dari teknis kamera, proyeksi, dan banyak lagi tanpa terlalu banyak menggunakan CGI.

Nolan menilai minimalnya penggunaan CGI juga dapat membantu para aktor untuk merasakan tempat dan situasi yang nyata, alih-alih harus membayangkan seperti aktor yang memerankan suatu film dengan menggunakan efek CGI.

Dilansir dari GQindia, dalam film Interstellar Nolan menanam jagung seluas 500 hektare dengan biaya $100.000 di Kanada. Hal itu dilakukan Nolan untuk menggambarkan kehidupan petani bernama Cooper (Matthew McConaughey) yang merupakan mantan pilot NASA. Dalam film tersebut, Cooper ditugaskan memimpin ekspedisi penelitian di luar angkasa untuk menemukan planet lain yang dapat dihuni oleh manusia.

Setelah film Interstellar selesai syuting, Nolan dan studio film dikabarkan mendapatkan profit sebesar $162.000 atau setara Rp 1,8 miliar pada saat itu.

Profil Christoper Nolan

Dikutip dari IMDB, Christopher Nolan lahir pada 30 Juli 1970 di London, Inggris. Sedari kecil, dirinya memang sudah akrab dengan dunia film. Pada usia 7 tahun, Nolan membuat film pendek dengan kamera Super-8 milik ayahnya.

Ketika kuliah di Sastra Inggris Univeristy College London, dirinya merekam film 16 milimeter di U.C.L’s Film Society, yang kemudian ia gunakan pada film pertamanya berjudul Following (1998) dengan anggaran sekira 6 ribu dolar.

Nolan mulai dikenal luas dalam film Memento (2000), sebuah thriller neo-noir yang diceritakan dengan gaya nonliniear. Memento membawa Nolan masuk kedalam nominasi Academy Award dan Golden Globe Award untuk seknario ssli terbaik. Dua tahun berselang, ia membuat film thriller psikologis berjudul Insomnia (2002).

Nama Nolan semakin dikenal luas ketika dirinya menyutradarai dan menghidupkan kembali franchise Batman dengan triloginya, yakni Batman Begins (2005), The Dark Knight (2008), dan The Dark Knight Rises (2012). Disamping menyutradari Batman, ia juga memproduksi thriller misteri The Presitge (2006), Inception (2010), Interstellar (2014), film perang Dunkirk (2017), sampai film Tenet (2020).

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus