Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kadet 1947 berhasil memenangkan dua penghargaan sekaligus dalam ajang Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) ke-16 pada Sabtu, 4 Desember 2021. Film produksi Temata Studios dan Celerina Judisari Production, serta didukung oleh Legacy Pictures ini meraih penghargaan Sutradara Terbaik dan Film Terbaik untuk program Indonesian Screen Awards.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Program Indonesian Screen Awards mengompetisikan film-film dalam negeri yang berhasil menunjukkan kebangkitan setelah tertunda karena pandemi. Penghargaan tersebut terima langsung oleh produser Kadet 1947 Celerina Judisari dan Chicco Kurniawan yang hadir di JAFF.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami sangat bangga, karena kerja keras seluruh kru dan aktor selama pandemi terbayarkan. Film ini bukan cuma menceritakan perjuangan para kadet, tapi juga menggambarkan kami para kadet dibalik layar yang berkomitmen membuat film untuk Indonesia meski di tengah masa-masa sulit," kata Celerina dalam siaran pers yang diterima Tempo pada Selasa, 7 Desember 2021.
Bagi Celerina, penghargaan ini juga melengkapi apresiasi dari penonton selama dua pekan terakhir, bahwa film ini berhasil membuat mereka lebih cinta dan bangga terhadap Indonesia. Celerina mengajak masyarakat untuk segera menyaksikan Kadet 1947 di bioskop.
Penghargaan Sutradara Terbaik menjadi cerminan sinergi yang selaras antara duo sutradara Kadet 1947, Rahabi Mandra dan Aldo Swastia. Mengarahkan 15 aktor dan ratusan kru, serta merumuskan eksekusi adegan-adegan yang menjadi film berdurasi 110 menit ini tentu memiliki banyak tantangan dan cerita tersendiri bagi mereka berdua.
Dalam berbagai kesempatan wawancara, baik Rahabi dan Aldo menyatakan bahwa adanya pemikiran dari dua sutradara justru mendorong penggarapan film dengan lebih maksimal, karena ada kombinasi perspektif mengenai kualitas, selera, dan ide di antara keduanya.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim mengapresiasi film drama heroik ini melalui video yang diunggah di Instagram Kadet 1947. Nadiem mengatakan plot cerita tentang semangat perjuangan tujuh kadet muda Indonesia yang mati-matian mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari Belanda sangat menginspirasinya untuk bisa memiliki semangat juang dan kecintaan terhadap Indonesia.
“Film Kadet 1947 mengandung unsur materi sejarah penting yang bisa jadi pembelajaran bagi para pelajar. Banyak sekali hal-hal positif menarik yang bisa dipelajari dalam karya film ini. Karena itu saya merekomendasikan film ini jadi tontonan keluarga Indonesia untuk semua kalangan umur,” kata Nadiem sambil mengenakan jaket bomber Kadet 1947.
Menurut Nadiem, kecintaan terhadap Indonesia yang diperlihatkan dalam film Kadet 1947 harus dimiliki oleh seluruh rakyat Indonesia khususnya para generasi muda. Rasa cinta Tanah Air yang besar tersebut bisa menjadi modal untuk bisa menopang kemajuan Indonesia di era modern saat ini. "Rasa nasionalisme tidak harus berupa perjuangan mengusir penjajah, tapi bisa diterapkan di masa sekarang ini di segala bidang. Hal ini menjadi tugas kita sebagai generasi penerus para pejuang Indonesia” kata Nadiem.
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak turut mengapresiasi Kadet 1947 pada agenda Roadshow Film Kadet 1947 di Surabaya, 4 Desember 2021. "Yang luar biasa, film ini melibatkan talenta dari cast yang keren-keren, dan yang bikin terkesan adalah effort-nya yang pantang menyerah untuk membuat filmnya tkerlihat realistis serta ada nilai sejarahnya. Film ini membuat kita menghargai jasa-jasa pahlawan, dan mengingatkan kita betapa kerennya pahlawan kita,” kata Emil bersama istrinya, Arumi Bachsin.
Film Kadet 1947 tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 25 November 2021. Lembaga Sensor Film telah menyatakan film ini ramah anak dan bisa dinikmati oleh semua umur dengan mendapat dating SU (semua umur).