Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tak ada yang memprediksi Chuck Wepner bakal mengimbangi Muhammad Ali tatkala terpilih bertarung di atas ring melawan juara dunia kelas berat itu. Chuck hanyalah penjual minuman keras di New Jersey dan petinju biasa dengan karier tak begitu dikenal. Orang-orang memprediksi dia tak akan mampu bertahan lebih dari tiga babak dalam duel pada 1975 itu.
Chuck memang tidak menang. Dia "hanya" berhasil menahan Muhammad Ali selama 15 ronde yang super-melelahkan. Ali sempat senewen. Chuck, petinju berjulukan The Bayonne Bleeder, memang dinyatakan kalah, tapi pertandingan tersebut tak terlupakan. Ia tenar.
Duel Chuck dengan Muhammad Ali menjadi satu-satunya adegan pertarungan di atas ring dalam The Bleeder, film biopik Chuck yang disutradarai Philippe Falardeau (nomine Oscar untuk film Monsieur Lazhar). Adegan yang pada film olahraga atau biografi kebanyakan bakal dijadikan sebuah klimaks menegangkan itu justru ditaruh di bagian awal oleh Falardeau.
Selanjutnya, Falardeau menjauh dari glorifikasi kepahlawanan seorang tokoh seperti ramuan biopik pada umumnya. Tak ada adegan jatuh-bangun kala berlatih tinju ataupun adegan kekalahan di awal yang berbalik menjadi kemenangan dramatis. Ia justru menyoroti bagaimana kehidupan Chuck setelah ketenaran yang diraihnya hanya dalam waktu semalam.
Berperan sebagai Chuck, Liev Schreiber secara fisik tak begitu mirip dengan Chuck asli dan tak cukup meyakinkan pula sebagai seorang petinju. Namun yang diperankan Liev memang bukan Chuck si petinju, melainkan pria tak bahagia yang terlilit masalah demi masalah karena lupa diri saat berada di puncak kesuksesan.
Film yang sangat detail menghadirkan kembali suasana 1970-an ini dilengkapi potongan klip-klip asli kehidupan Chuck. Pilihan yang membuat film ini makin gereget. Kuping juga dimanjakan oleh lagu-lagu catchy era itu yang muncul berkali-kali.
Kisah hidup Chuck sudah pernah menjadi inspirasi film. Tak lama setelah pertandingan heroiknya dengan Ali, Chuck dihubungi oleh Sylvester Stallone. Jadilah film Rocky (1976) yang ditulis dan diperankan oleh Stallone sendiri. Film tentang Rocky Balboa, seorang petinju asal Philadelphia, ini mendulang sukses besar, dibikin beberapa sekuel, dan menyabet macam-macam penghargaan. Adegan Rocky bertahan dalam pertarungan melawan Apollo Creed tak dapat diingkari kemiripannya dengan pertarungan Chuck versus Ali.
Namun Rocky hanyalah tokoh yang mengambil sisi baik-baik dari Chuck. Stallone pun tak menyebut-nyebut peran Chuck asli (yang belakangan dijuluki The Real Rocky) dalam film itu. Dalam The Bleeder, Falardeau berani memasukkan interaksi Chuck dengan Stallone. Kita melihat bagaimana Chuck ternyata makin jemawa dengan meledaknya film Rocky.
Ia menyombong ke mana-mana seolah-olah dirinya berperan besar dalam film itu, padahal tak mendapat uang sepeser pun. Dia tenggelam dalam keyakinan bahwa dia adalah Rocky Balboa seperti di dalam film. Kejemawaan yang dibayar Chuck dengan konflik rumah tangganya bersama Phyllis (Elisabeth Moss) hingga berbagai momen menyedihkan lainnya.
Perjalanan Chuck ke Philadelphia bertemu langsung dengan Stallone (Morgan Spector) disajikan dengan kocak sekaligus membuat kasihan. Chuck ingin benar mendapat sedikit peran dalam sekuel Rocky. Tapi, malang, ia tak mendapatkannya. Inilah kisah menarik sekaligus ironis tentang Chuck yang tak muncul dalam Rocky yang bisa digarap Falardeau dengan baik.
Moyang Kasih Dewimerdeka
The Bleeder
Sutradara: Philippe Falardeau
Skenario: Liev Schreiber, Jeff Feuerzeig, Jerry Stahl, Michael Cristofer
Pemain: Liev Schreiber, Naomi Watts, Elisabeth Moss, Pooch Hall
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo