Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Koki bercinta

Pemain : michelle pfeiffer, al pacino skenario : terrence mcnally sutradara : garry marshall resensi oleh : leila s. chudori

21 Maret 1992 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

FRANKIE AND JOHNNY Pemain: Michelle Pfeiffer, Al Pacino Skenario: Terrence McNally Sutradara: Garry Marshallz FILM drama percintaan mudah membuat kita sinis. Yang terbayang adalah sepasang kekasih yang terisak-isak atau berciuman. Tapi, percayalah, Frankie and Johnny sebuah drama komedi percintaan yang menarik. Ini cinta Frankie (Michele Pfeiffer), seorang pelayan restoran, dengan Johnny (Al Pacino), eks narapidana yang menjadi koki restoran yang sama. Frankie sangat dingin dan judes sedangkan Johnny sangat menggebu-gebu. Yang membuat film ini istimewa adalah Garry Marshall bukan hanya memberi impian yang indah tentang cinta, tapi menyajikan realita seharihari di tengah kesumpekan New York. Marshall menggambarkan kesendirian Frankie dengan membuatnya berdiri di muka jendela dan mengintip apa yang terjadi di apartemen seberang. Ada sepasang kakek nenek yang berdansa dengan mesra. Ada seorang istri yang dipukuli suaminya secara rutin. Ada seorang lelaki botak yang sedang memasang dan mencopot rambut palsunya. Frankie menyadari bahwa setiap orang sesungguhnya mempunyai rahasia dalam hidupnya. Dan rahasia hidup Frankie pula yang menyebabkan hubungannya dengan Johnny tersendat-sendat. "Lihat ini," kata Frankie sambil menguakkan rambutnya. Ada segaris bekas luka di kulit kepalanya. "Bekas kekasih saya dulu gemar memukuli saya," kata Frankie, "bahkan ketika saya sedang hamil, ia memukuli saya hingga saya keguguran dan tak bisa punya anak lagi karena luka besar di rahim saya." Kepahitan masa lalunya menyebabkan ia tak percaya laki-laki. Marshall menggambarkannya secara wajar, realistik, dan humor. Bahkan ketika Frankie dan Johnny sudah di tengah adegan yang hangat di tempat tidur pun, Marshall masih sempat menyelipkan dialog, "Kau tak pakai karet, ya?" Marshall menutup filmnya dengan adegan Frankie dan Johnny duduk di pinggir jendela seraya menyikat gigi. Semuanya memperlihatkan harapan. LSC

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus