Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Lengkingan Jazz dari Swedia

EST banyak mengeksplorasi bunyi. Tapi kelompok jazz ini tetap mempertahankan pola konvensional jazz klasik Eropa.

29 Januari 2007 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Trio terkenal ini membuka konsernya dengan Serenade for the Renegade. Permainan piano lembut dan kontemplatif terus terurai sepanjang nomor ini. Dari arah panggung kita dengar Magnus Ostrom memainkan stik brush-nya seraya menyodorkan sebuah latar musikal, seolah kanvas yang akan diisi guratan-sapuan lembut dua rekannya.

Itulah Esbjörn Svensson Trio (EST), kelompok jazz Eropa pertama yang menjadi sampul majalah jazz ternama, Downbeat, di Amerika; berhasil menyabet Gold dan Platinum di Jerman Jazz Award, Swedish Award Grammy, serta Asosiasi Pendidikan untuk Jazz Dunia IAJE Award. Kelompok jazz ini Selasa pekan lalu bermain di panggung Gedung Usmar Ismail, Kuningan, Jakarta.

Serenade sebuah komposisi yang indah, tapi—di mata penonton—tidak mewakili karakter kelompok itu. EST grup jazz dengan penggemar luas; ia diterima di panggung rock dan pop. Orang mengenalnya dengan elemen elektroniknya, funk rhythm, pop, dan semangat rock-nya. Dan hal itu mereka dapatkan dalam Tuesday Wonderland.

Sound-effect, bunyi-bunyi artifisial, dikasih tempat istimewa. Kontrabas melengking, bergemuruh, berbelitan dengan piano yang repetitif dan terkadang perkusif. Sementara itu, drum yang berperan sebagai penjaga gawang memberi ruang kepada dua instrumen rekannya untuk saling memagut.

Bebunyian unik keluar dari snare drum yang dipukul Magnus sebagai pembuka komposisi Definition of a Dog. Pukulan pada pinggir snare drum ini dibumbui dengan efek filter pedal. Bunyi yang keluar bisa dinaikkan atau diturunkan, seperti efek yang keluar jika memainkan handle gitar. Tambah ramai ketika Dan Berglund menggesek kontrabasnya dengan efek Linck Pod. Bas menjadi penuh dengan distorsi, meraung dan melengking. Permainan piano juga eksploratif pada bebunyian yang unik.

EST kelompok yang berhasil, pencapaian yang sebelumnya tak pernah melintas di kepala Esbjörn Svensson (piano), Magnus Ostrom (drum), dan Dan Berglund (kontrabas). Mereka berawal dari duo piano-drum Svensson-Öström yang tak sengaja bermain jazz. Dari keasyikan improvisasi sebuah blues 12 bar dengan kunci yang bervariasi. Arealnya menjadi semakin luas ketika Dan Berglund, yang pernah menjadi basis grup hard rock di Swedia, memperkaya warnanya.

Sebagai konseptor, permainan piano Svensson termasuk unik, ia menjelajahi bebunyian yang tak lazim dari piano akustik. Pencariannya menghasilkan suara seperti gitar, mengintegrasikan elemen elektronik dalam visi bermusik, menggarap aksen perkusi, hingga menyelami kedalaman bentuk orkestra. Tak mengherankan jika permainannya menghasilkan variasi melodi yang mengejutkan dengan motif yang memukau.

Satu keberhasilan mereka adalah tak terjebak pada permainan free jazz yang tak berstruktur. Penggunaan modulasi efek yang beragam tak membuat mereka terlalu tenggelam dalam bebunyian aneh. EST konsisten pada mood improvisasi di setiap lagu sebagai kelompok jazz trio yang konvensional. ”Menariknya lagi, mereka ini membawakan jazz Eropa (pengaruh klasik) secara natural,” kata Riza Arshad, pentolan grup jazz SimakDialog.

Dalam dunia musik jazz internasional, nama EST bukanlah pepesan kosong. Deretan album yang telah dirilis antara lain When Everyone Has Gone (1993), Winter in Venice (1997), From Gagarin’s Point of View (1999), Good Morning Susie Soho (2000), Strange Place for Snow (2002), Seven Days of Falling (2003), Viaticum (2005), Tuesday Wonderland (2006). Viaticum album paling laris di Swedia, Jerman, Prancis.

Sebenarnya EST tak menampilkan sesuatu yang sangat baru. Permainan dengan menggunakan berbagai efek dan elemen elektronik dalam dunia jazz sudah mengglobal. ”Sebagai new wave, sebenarnya ini telah terjadi sejak tahun 1970 yang lalu. Tapi sebagai cermin musisi jazz sekarang mereka sangat menarik,” kata Riza Arshad.

Andi Dewanto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus