Ahad, 14 Juni. Ia Perdana Menteri Indonesia di tahun 1955. Karena penyakit jantung -- yang dideritanya sejak 1976 pada usia 70 tahun di 1987, Boerhanoeddin Harahap meninggalkan kita semua. Tokoh ini dimakamkan di Tanah Kusir, Jakarta . Ketika Wakil Presiden Mohammad Hatta melantik BH demikian panggilan akrabnya - sebagai perdana menteri dan menteri pertahanan, usianya baru 39 tahun. "Kala itu Ayah nggak punya dasi," kata Djohan Arifin, putra sulungnya. Terpaksa ajudan lari dulu ke Pasar Senen. Negara memang masih berantakan di zaman itu. Semua golongan nimbrung urusan kabinet. Itu menyebabkan kabinet BH hanya bertahan enam bulan. BH yang suka pakaian berbahan drill karena awet, katanya, sendiri pernah ditodong senjata ketika memasuki istana, bermaksud menyelesaikan kericuhan dalam angkatan udara. Setelah tak lagi menjabat apa pun, ia dicap anti-Soekarno dan dituduh terlibat PRRI-Permesta. Apa boleh buat, BH memang didaulat sebagai menteri pertahanan dan menteri kehakiman bentukan gerakan pemberontakan tersebut. Ia kembali melakukan peran di dalam masyarakat di masa orde baru: menjadi Pemimpin Umum Harian Abadi, sampai dibredel pada 1974 karena Peristiwa Lima Januari tahun itu. Tentang keterlibatannya dalam Petisi-50, kata BH, "Kita ini berniat baik, demi negara, masyarakat, dan agama."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini