Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Raja yang bijak adalah raja yang tidak menciptakan perang, tapi selalu siap menghadapinya," kata Dewa Odin (Anthony Hopkins), penguasa Asgard, kepada kedua anaknya, Thor (Chris Hemsworth) dan Loki (Tom Hiddleston). Mendadak raut muka Thor kecil yang semula berapi-api ingin menghancurkan Frost Giant, raksasa dari Jotunheim, berubah pias.
Dalam film Thor bikinan Marvel Studios ini, sang pahlawan digambarkan sebagai pemuda yang arogan. Kemarahannya meledak ketika upacara penobatan dirinya menjadi penguasa Asgard batal akibat serangan Frost Giant pimpinan Laufey (Colm Feore). Thor bersama dengan Loki dan teman baiknya, Sif (Jaimie Alexander), beserta tiga kesatria lainnya—Volstagg (Ray Stevenson), Fandral (Joshua Dallas), dan Hogun (Tadanobu Asano)—lantas menyerang balik Jotunheim.
Pertempuran sengit pecah hingga akhirnya Odin turun tangan menyelamatkan Thor dan kawan-kawannya yang sudah terdesak. Aksi sembrono Thor menyulut kemarahan Odin, yang kemudian menghukum Thor dengan menarik semua kekuatannya dan membuang Mjolnir, palu godam saktinya. Odin juga mengasingkan Thor ke bumi untuk menjalani hidup sebagai orang biasa.
Di bumi, Thor bertemu dengan Jane Foster (Natalie Portman), ilmuwan yang kemudian menjadi kekasihnya, dan asistennya, Darcy Lewis (Kat Dennings), serta dokter Erik Selvig (Stellan Skarsgard). Dari merekalah pelan-pelan Thor belajar tentang kehidupan bumi dan sikap bijaksana. Namun masalah baru menunggu di depannya: Odin jatuh sakit dan Loki, yang baru menyadari dirinya anak angkat, menduduki takhta Asgard dan mengirim monster raksasa ke bumi untuk membunuh Thor.
Hasief Ardiansyah, penggemar komik Marvel sejak delapan tahun lalu, mengatakan film ini merupakan rangkuman dari seri komik Thor. Ada beberapa bagian dari komik yang tidak terdapat dalam film, seperti perjumpaan Thor dengan tokoh-tokoh superhero lainnya. "Film Thor itu merupakan intisari dari komik," katanya.
Thor, yang diciptakan oleh Stan Lee, Larry Lieber, dan Jack Kirby, muncul pertama kali dalam majalah komik Journey into Mystery No. 83 (1962). Sosoknya diambil dari Thor, dewa petir dalam mitologi Nordik. Pada dasarnya jalan cerita komik itu juga masih setia dengan mitologinya, yang berpuncak pada Ragnarok, "perang Baratayudha" yang menewaskan para dewa dan raksasa, termasuk Thor, Odin, dan Loki.
Berbeda dengan filmnya, seri komik Thor awal ini, yang kemudian diberi judul The Mighty Thor, mengisahkan bagaimana Odin memasukkan Thor, yang kehilangan kenangan tentang kedewaannya, ke tubuh Donald Blake, mahasiswa kedokteran yang sedikit lumpuh. Setelah menjadi dokter dan berlibur ke Norwegia, barulah Blake menemukan palu Mjolnir, yang memungkinnya berubah menjadi Thor, di sebuah gua.
Thor merupakan salah satu film Marvel yang menjadi bagian dari Marvel Cinematic Universe, dunia bersama yang menjadi setting film-film superhero yang dikembangkan secara independen oleh Marvel Studios berdasarkan karakter komik Marvel. Dunia itu mirip Marvel Universe, bentuk komik crossover, yang memadukan tokoh, plot, dan latar berbagai superhero ke dalam satu dunia bersama.
Kini dunia itu mulai dibangun, memperkenalkan satu per satu penghuninya, yakni para superhero yang sudah muncul di layar perak, seperti Iron Man, Captain America, Hulk, dan Thor. Tahun depan akan lebih banyak lagi tokoh yang muncul dan akhirnya tampil bersama dalam film The Avengers.
Film Thor dirilis di Australia pada April dan di Amerika Serikat pada Mei lalu. Sejauh ini Thor telah berhasil menggeser posisi film Fast and Furious 5 (Fast Five) ke posisi kedua di tangga box office. Hingga Agustus lalu Thor telah mengantongi pendapatan kotor US$ 448,5 juta lebih di seluruh dunia. Tapi kedahsyatan anak Odin ini belum bisa disaksikan di bioskop Tanah Air.
Suryani Ika Sari
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo