Rehal-budiman s hartoyo

K.H. MASJKUR, Sebuah Biografi Oleh: Soebagijo I.N. Penerbit: G,unung AgungJakarta 1982, 251 halaman. DAlAM buku ini peranan penting Kiai Masjkur kurang ditonjolkan. Antara lain, ketika ia mengusulkan Islam sebagai dasar negara dalam sidang PPKI, sehari menjelang lahirnya Pancasila 1 Juni 194. Juga sewaktu mermperjuangkannya dalam sidang Konstituante. Yang lewat dari pengamatan penulis ialah data kecil tapi cukup penting bagi pembentukan pribadi dan karir Kiai Masjkur. Misalnya: selain menimba ilmu dari pesantren ke pesantren, Masjkur sempat kuliah di Mamba'ul 'Ulum, madrasah tinggi Sala pada zaman penjajahan Belanda - jauh sebelum Muhammadiyah mendirikan sekolah-sekolah formalnya. Peran Kiai Masykur dalam mendirikan Lasykar Hizbullah dan Barisan Sabilillah menjelang pecahnya revolusi juga kurang ditonjolkan. Demikian pula perjuangan orang tua itu yang lebih dari 20 tahun menjadi wakil rakyat. Bagian menarik dari buku ini adalah bab yang mengungkapkan kemelut NU sewaktu KH Idham Chalid "mengundurkan diri" sebagai ketua umum PB NU. Lepas dari kekurangan-kekurangan kecil tersebut, biografi ini layak dibaca. Terutama untuk mereka yang ingin melengkapi informasi mengenai pergerakan Islam di Indonesia. Budiman S. Hutabarat