SEPULUH PERINTAH BAGI PENGUSAHA Oleh: Steven C. Brandt Penerbit: LPPM dan PT Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta, 1985, 211 halaman PERUSAHAAN muda biasanya belum mempunyai daya gerak. Masih mudah dipengaruhi gangguan-gangguan mendadak akibat perselisihan pemegang saham, sasaran yang belum jelas. arus kas jangka pendek yang negatif, serta tidak adanya bakat. Menurut Brandt, wiraswasta yang mampu berkembang dalam dekade ini (1980-1990) adalah mereka yang terampil menghadapi dinamika kependudukan, teknologi komunikasi, gejala politik dan sosial, perputaran ekonomi yang makin cepat, nilai tukar yang mengambang, dan suatu dunia tempat tiap negara secara agresif berhubungan erat dengan hampir semua negara lain. "Wirausaha menghadapi tugas mengasimilasikan orang-orang yang tepat dalam jumlah yang tepat," perintah pertama Brandt. Untuk pengamanan perputaran uang perusahaan, Brandt mengajukan tiga cara: menaikkan harga penjualan, mengubah bauran produksi, dan mengubah bauran produk untuk meningkatkan nisbah kontribusi netto bagi semua produk. Namun, jangan berharap Anda dapat merenggut manfaatnya sekaligus. "Dengan sumber daya terbatas, perkembangan bertahap selama beberapa waktu adalah keharusan untuk mencapai kesejahteraan," tulis Brandt. Dalam perkembangan selanjutnya, secara alamiah perusahaan menjadi semakin tertutup, peranan atasan sebagai referensi bawahan harus dijaga dengan rangkaian tindakan manajemen yang aktif. Apabila titik referensi itu sendiri lemah, Brandt memastikan, para karyawan akan tidak bersifat adaptif, bersemangat, dan menunjang perusahaan. Setelah bicara panjang lebar tentang sepuluh perintahnya, Brandt pada akhirnya menyadari, akan muncul pertanyaan dalam benak Anda. "Sesudah saya mengetahui semua itu, apa yang pertama-tama harus saya kerjakan?" Untuk itu disediakan tiga buah lampiran yang berisi teori-teori dan metode praktis untuk Anda. Praginanto
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini