Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Menu Horor Baru di Pengabdi Setan 2

Berselang lima tahun dari film pertama, Pengabdi Setan 2: Communion tayang di bioskop mulai Rabu, 4 Agustus 2022. Di tangan Joko Anwar, horor terasa lebih dekat lewat adegan sudut pandang orang pertama. Menjadi film Asia Tenggara pertama yang menggunakan teknologi Imax.

5 Agustus 2022 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Adegan film Pengabdi Setan 2. Youtube Rapi Film

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JAKARTAPengabdi Setan 2: Communion dirilis pada Rabu, 4 Agustus 2022. Penuhnya bioskop oleh penonton reguler pada siang hari di tengah pekan menunjukkan film ini dinanti-nanti. Tempo berada dalam antrean penonton masuk studio yang menayangkan film tersebut kemarin, bersama sekitar 500 ribu penonton lain se-Indonesia pada hari yang sama—belum termasuk jam tayang malam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seperti judulnya, film horor ini merupakan sekuel dari Pengabdi Setan, yang ditonton lebih dari empat juta orang di bioskop dan meraih tujuh Piala Citra setelah dirilis pada 2017. Rentang yang panjang itu terlihat dari wajah dan perawakan para pemain, terutama Muhammad Adhiyat (Ian) serta Nasar Anuz (Bondi) yang masih bocah banget di film pertama. Bront Palarae (Bapak) juga terlihat lebih berumur karena ubanan. Hanya Tara Basro (Rini) yang seperti tak tersentuh pertambahan usia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tara Basro di Pengabdi Setan 2. YouTube Rapi Film

Pengabdi Setan 2 berlatar Jakarta pada 1984, tiga tahun setelah kejadian-kejadian traumatis di rumah keluarga Bapak. Penggambaran Ibu Kota pada hampir empat dekade lalu itu divisualisasi dengan apik lewat seliweran bajaj dan Kopaja, gaya pakaian 1980-an, anak-anak berjualan koran, hingga pemutaran Rayuan Pulau Kelapa di akhir tayangan televisi menjelang tengah malam.

Pengalaman baru yang ditawarkan Pengabdi Setan 2 adalah pergerakan kamera yang dinamis. Ibarat memainkan game horor, penonton berulang kali diseret ke sudut pandang orang pertama dan seperti melihat langsung kengerian demi kengerian yang disuguhkan sutradara Joko Anwar dan krunya. Menu horor di film ini diambil dari aktivitas perkotaan. Dari terjebak di lift, terperangkap dalam gedung, sampai kegelapan mendadak akibat mati lampu.

Mati lampu berarti teror di Pengabdi Setan 2. YouTube Rapi Film

Sensasi sudut pandang orang pertama ini semakin lengkap lewat penayangan di teater image maximum (Imax). Pengabdi Setan 2 adalah film pertama di Indonesia, bahkan Asia Tenggara, yang diproses dengan teknologi Imax.

Layar Imax berukuran 22 x 16 meter, sekitar 40 persen lebih lebar daripada rata-rata layar bioskop kebanyakan. Layar yang cekung membuat gambar lebih hidup. Teknologi ini cocok untuk film seperti Pengabdi Setan 2 yang memiliki berbagai adegan di ruang gelap, sehingga detailnya tetap bisa ditangkap oleh mata.

Dari segi tata suara, teater Imax juga lebih jernih, dengan frekuensi tertinggi yang lebih tinggi dan frekuensi terendah yang lebih rendah. Dengan demikian, getaran-getaran akibat audio dapat lebih dirasakan. Penonton yang sensitif terhadap suara akan senang dengan teknologi ini karena Pengabdi Setan 2 memiliki berbagai detail efek suara di frekuensi-frekuensi ekstrem tersebut, seperti dentuman dan bunyi lengkingan tinggi.

Namun detail-detail tersebut bisa bikin mual penonton yang sensitif dengan darah ataupun mudah jijik. Sebab, dengan format Imax, berbagai adegan banjir darah jadi terlihat sangat realistis.

Untungnya, film ini memberikan ruang istirahat lewat deretan lawakan, terutama lewat dua teman Bondi, yaitu Ari dan Darto, yang dilakonkan oleh Fatih Unru dan Iqbal Sulaiman. Percakapan di antara tiga anak seumuran murid SMP ini terasa natural, sekaligus efektif dalam menyebarkan kengerian. Kita serasa dilempar kembali ke momen masa kecil saat berjalan bersama teman, ketika tiba-tiba ada yang nyeletuk, “Tempat ini dulunya kuburan, lho.” Lalu bergurau tentang setan.

Keluarga Bapak tinggal di rumah susun pasca teror di rumah terpencil di Pengabdi Setan versi awal. YouTube Rapi Film

Tanggapan Kritikus terhadap Pengabdi Setan 2

“Ini bukan film horor biasa yang mengandalkan jump scare scene setiap 20 menit,” ujar Leila S. Chudori, penulis sekaligus kritikus film, kepada Tempo, kemarin. Dia memuji keberhasilan Joko Anwar menambahkan unsur drama dan cuilan sejarah sosial Indonesia di era 1980 lewat penembak misterius (petrus).

Film kedua ini, Leila melanjutkan, berhasil menegaskan makna "Pengabdi Setan" sebagai sebuah sekte yang digambarkan lewat aktivitas para penghuni rumah susun tempat tinggal keluarga Bapak. Leila juga menyukai penjelajahan karakter di rumah susun tersebut. Pengabdi Setan 2 tak hanya tentang keluarga Soewono, tapi juga para tetangga, termasuk Tari yang dilakonkan oleh Ratu Felisha, yang mendapat banyak pujian dari penonton. “Joko sengaja tak terburu-buru pada bagian perkenalan Rini dengan tetangga rumah susun itu karena dia ingin penonton ikut masuk pada dunia baru mereka, yang ternyata tak kunjung selesai didera oleh teror,” kata Leila.

Menurut dia, karakterisasi lakon-lakon pendamping tersebut kuat dan meninggalkan jejak. Padahal, dalam film horor kebanyakan, karakter tokoh sulit berkembang karena alur yang cuma mementingkan adegan kejut. “Buat saya, asyik mengikuti tokoh-tokohnya yang mempunyai berbagai masalah pribadi dan bersatu di rumah susun itu,” ujar Leila.

Penayangan Perdana Pengabdi Setan 2

Penayangan perdana Pengabdi Setan 2, pukul 11.45, kemarin, di Mal Gandaria City, Jakarta Selatan, berlangsung meriah dengan kedatangan cast dan kru film horor tersebut. Seusai pemutaran film, para penonton mengerubungi mereka. Sutradara Joko Anwar, yang berada di ujung kerumunan, tampak sumringah dan merekam reaksi penonton, yang mengacungkan jempol sambil memberikan pujian meski ada juga yang masih gemetar akibat ketakutan.

Bagi penonton, makin ketakutan, artinya makin puas. “Ultimate movie experience, sih, buat saya,” kata Angga, 27 tahun, di lokasi.

Wildan Syauqi, 24 tahun, yang juga menonton pada jam yang sama, sampai-sampai mengkategorikan Pengabdi Setan 2 sebagai film wajib tonton. “Ini film horor ter-the best 2022 yang saya tonton,” katanya.

Di lobi bioskop itu, senyum tak lepas dari Joko Anwar. Dia baru mendapat informasi bahwa jumlah penonton pada jam pertama hari perdana itu sudah mencapai ratusan ribu. Sebagian sudah memesan tiket sejak jauh hari. "Kalau teman-teman suka, kita lanjutin," ujarnya menanggapi pertanyaan soal kemungkinan film lanjutan.

REZA MAULANA | NATHANIA S. ALEXANDRA (MAGANG)
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Mohammad Reza Maulana

Mohammad Reza Maulana

Bergabung dengan Tempo sejak 2005 setelah lulus dari Hubungan Internasional FISIP UI. Saat ini memimpin desk Urban di Koran Tempo. Salah satu tulisan editorialnya di Koran Tempo meraih PWI Jaya Award 2019. Menikmati PlayStation di waktu senggang.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus