Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Sandiaga Uno Sedih dan Bahagia Nonton Ngeri-ngeri Sedap hingga Siapkan Pantun

Sandiaga Uno mengatakan film Ngeri-ngeri Sedap mendukung kebangkitan ekonomi dan promosi wisata dengan cara penyampaian yang apik.

27 Juni 2022 | 14.55 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menghadiri acara nonton bareng film Ngeri-ngeri Sedap di XXI Blok M Square, Jakarta Selatan pada Minggu, 26 Juni 2022. Dok. Imajinari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Film Ngeri-ngeri Sedap berhasil membuat perasaan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno sedih sekaligus bahagia. Sandiaga juga kagum dengan pengambilan gambar serta musik yang dihadirkan dalam film karya sutradara Bene Dion Rajagukguk ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Sedihnya ada terharunya ada ketawa banyak terus mata kita dimanjakan dengan pemandangan yang sangat indah musik yang merdu,” kata Sandiaga setelah menghadiri acara nonton bareng film Ngeri-ngeri Sedap di XXI Blok M Square, Jakarta Selatan pada Minggu, 26 Juni 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Datang bersama dengan tim dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, Sandiaga Uno menilai film ini tidak hanya menghibur tetapi juga bermakna. “Menurut saya film ini benar-benar menghibur, tapi tetap ada nilai luhurnya,” katanya.

Dengan penyajian yang apik dan cerita yang bagus, Sandiaga yakin film Indonesia suatu saat nanti akan menang penghargaan kelas dunia, yang tak kalah dengan film luar negeri. Sandiaga menyampaikan bahwa perkembangan industri film harus terus berlanjut, di mana pemerintah akan membantu memfasilitasi film karya anak bangsa. Karena adanya film-film berkualitas seperti Ngeri-ngeri Sedap, dapat membantu kebangkitan ekonomi pasca-pandemi.

“Ini mendukung kebangkitan ekonomi kita dan ada promosi wisata yang disampaikan secara apik dan menurut saya ini strategi pemasaran yang sangat tepat. Karena melibatkan sineas muda kita dan lapangan kerja yang tercipta juga banyak, pada saat yang bersamaan ini juga menyentuh pariwisata berbasis alam yang sangat indah di danau Toba dan destinasi super prioritas, dan tentunya budaya. Ini yang menurut saya perlu kita tingkatkan,” katanya.

Cuplikan film Ngeri-ngeri Sedap. Dok.Imajinari.

Sandiaga juga memberikan pantun yang berisi ajakan untuk menonton film Ngeri-ngeri Sedap, “Dari Medan berujung ke Sibolga Mampir ke Samosir untuk menginap, sambil menikmati indahnya danau Toba, ayo kita saksikan lagi Ngeri-ngeri Sedap.”

Bukan cuma Menteri Sandiaga Uno yang memberi komentar positif, Putra Nababan yang juga hadir di kesempatan yang sama, ikut menambahkan komentarnya terkait film Ngeri-ngeri Sedap. “Ini adalah kedua kalinya saya nonton dan memang yang sangat berkesan adalah semua paket hematnya ada di satu film dan skripnya kuat sekali karakternya kuat-kuat sekali. Dan saya orang Batak dari Dapil Jakarta Timur, tapi saya mau mewakili orang Batak, memang itu karakter orang Batak. Jadi bukan ngarang-ngarang. Jadi ini luar biasa sekali. Selamat, bangga sekali,” ujar Putra Nababan selaku anggota Komisi X DPR RI.

Komentar-komentar baik itu membuat Bene Dion Rajagukguk sebagai penulis sekaligus sutradara ikut berbangga diri. Ia senang karena Sandiaga mau mengajak penonton untuk kembali menyaksikan filmnya. Di luar itu, Bene Dion juga berharap, bahwa film ini dapat membuka jalan untuk film lain yang akan mengangkat cerita dengan latar belakang kebudayaan.

“Saya memang berharap Ngeri-ngeri Sedap bisa menjadi semacam pemantik bagi sineas lainnya di manapun berada, agar bisa membuat film film dengan kebudayaan lainnya yang asli dari Indonesia. Supaya nanti bisa kita tonton bersama film dengan kultur daerah lain, karena memang banyak sekali dari daerah-daerah lain yang bisa kita angkat menjadi film layar lebar,” ungkap Bene Dion.

Hingga saat ini, jumlah penonton film Ngeri-ngeri Sedap masih terus bertambah. Pada hari ke-22 tayang di bioskop, jumlah penonton sudah mencapai 2.205.942. Film perdana rumah produksi Imajinari bekerja sama dengan Visionari Film Fund ini menggambarkan keresahan anak terhadap orang tua, dikemas dalam sudut pandang keluarga Batak bertempat di Sumatera Utara. Film ini dibintangi oleh Boris Bokir, Gita Bhebhita, Lolox, Indra Jegel, Tika Panggabean dan Arswendy Bening Swara.

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus