Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Sutradara Ginanti Rona: Film Horor Bisa Jadi Media Efektif Suarakan Berbagai Isu

Dalam film horor terbarunya, Qorin, sutradara Ginanti Rona mengangkat isu tentang peran perempuan dari sudut pandang lembaga pendidikan.

5 Desember 2022 | 10.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sutradara Ginanti Rona dan pemeran Film Qorin Omar Daniel di Yogyakarta Minggu 4 Desember 2022. Tempo/Pribadi Wicaksono

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Yogyakarta - Sutradara Ginanti Rona, menuturkan sebenarnya ada banyak isu yang bisa diangkat sebagai penyadaran publik melalui genre film horor yang saat ini masih digandrungi masyarakat Indonesia. Sutradara yang baru saja merampungkan film bergenre horor terbarunya, Qorin, itu menilai penyuaraan isu-isu sosial melalui film menjadi pendekatan yang cukup relevan bagi kultur generasi muda saat ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Film genre horor sebagai bagian  budaya pop cukup efektif untuk menyuarakan isu-isu, seperti soal kekerasan seksual, perempuan support perempuan lain," kata Ginanti Rona saat meet and great film Qorin di Yogyakarta, Minggu petang 4 Desember 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Isu Peran Perempuan di Film Qorin

Ginanti mencontohkan pembelajaran yang coba diangkat dari film Qorin yang rilis ke publik sejak Kamis, 1 Desember 2022 dan telah ditonton lebih dari 300 ribu orang itu. Dalam film yang dibintangi sederet nama seperti Zulfa Maharani, Aghniny Haque, Naimma Aljufri, Omar Daniel, dan Pritt Timoth itu, isu tentang peran perempuan coba dikulik dari sudut pandang lembaga pendidikan.

"Dari film Qorin itu kami sebenarnya ingin meningkatkan awarness publik khususnya perempuan terhadap lembaga pendidikan yang aman," kata dia.

Pelucuran trailer dan poster film Qorin di Epicentrum XXI, Selasa, 8 November 2022. Dok. IDN Pictures

Sinopsis

Film Qorin mengisahkan seorang siswi yang sudah bertahun tahun menimba ilmu di asrama putri dan memiliki segudang prestasi. Namun ia lantas menjadi sangat ambisius hingga rela menuruti apapun perintah guru agamanya demi mendapatkan nilai tinggi. Siswi itu pun terjebak melakukan ritual yang membuatnya mendapatkan teror mistis di asrama itu. 

Dalam film yang skenarionya ditulis Laila Nurazizah itu, Ginanti mengatakan hal yang membedakan film besutannya itu dengan film horor lain yang sudah ada lebih pada eksplorasi idenya. "Tidak semata menawarkan sesuatu yang mencekam, namun ada faktor eksplorasi bagaimana peristiwa horor itu dimulai, seperti penyisipan unsur religi, penggalian permainan anak-anak, juga mitologi," kata dia.

Salah satu pemeran film Qorin, Omar Daniel, mengatakan ini menjadi debut film horor pertamanya sejak berkecimpung di dunia akting. "Ternyata untuk film horor seperti ini butuh persiapan fisik dan mental lebih besar, karena ceritanya bukan cerita ringan atau hantu-hantuan saja," kata dia.

PRIBADI WICAKSONO

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Marvela

Marvela

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus