Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Musisi asal Yogyakarta, Helarius Daru Indrajaya atau dikenal Ndarboy Genk menyiapkan album berjudul Pusakarya yang rencananya akan diluncurkan awal tahun ini. Daru menyebut album ini ibarat monumen dirinya setelah selama delapan tahun terakhir malang melintang di industri musik Pop Jawa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pilihan Editor: Awali 2023, Ndarboy Genk Rilis Cidro Asmoro Versi Baru Sambil Rampungkan Album Kedua
8 Tahun Berkarya Ndarboy Genk Bikin 400 Lagu
Selama delapan tahun berkarya, Daru mengatakan kurang lebih sudah ada 400 lagu dan 794 video klip yang ia rilis ke publik. "Album Pusakarya ini menjadi spesial karena mengaransemen ulang lagu-lagu hits dengan unsur koplo - orkestra," kata pelantun 'Mendung Tanpo Udan' itu di Yogyakarta, Rabu, 22 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Daru menambahkan, dalam album ini ia dibantu para mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, Sekolah Menengah Musik (SMM) Yogyakarta serta kelompok AMP Orchestra. Ia juga menggandeng musisi Pop Jawa lain seperti pasangan Happy Asmara dan Gilga Sahid untuk berkolaborasi.
Proses pembuatan album yang rencananya akan dirilis dalam bentuk fisik dan kemudian baru diikuti dalam bentuk plarform digital. "Jadi kami tak ada rencana memperbanyak album fisik, kalau sudah habis ya sudah, yang mau mencari fisik tapi kehabisan, silahkan membeli dari yang sudah mendapatkannya," kata Daru terkekeh.
Daru menganggap bahwa lagu-lagu di album Pusakarya ini merupakan kekuatan Ndarboy Genk dalam berkarya dan berkarier di industri musik hingga sekarang. “Dulu sebenarnya genre ini pernah sempat saya rilis dalam bentuk playlist digital namun kemudian saya takedown karena tidak dapat royalti, sebab cuma titip edar lagu” ujar pria asal Bantul itu.
Tentang Album Pusakarya
Album Pusakarya berisi 15 track top hits yang bakal menggelitik telinga pecinta Pop Jawa dengan warna baru orkestra. Mulai dari lagu 'Aku Sing Duwe Ati', 'Balungan Kere', 'Dalan Gronjal', 'Lintang Sewengi', dan 'Baik Baik Saja'. Tak ketinggalan, ada juga lagu 'Salah Pilih', 'Sing Tenang', 'Wong Sepele', 'Anak Lanang', 'Kadung Jeru', 'Tibo Mburi', 'Dino Katresnan', 'Jamu', 'Kalah Awu', dan 'Koyo Jogja Istimewa'.
"Lewat album ini saya harap bisa memberi warna baru di industri musik khususnya genre Pop Jawa, karena sepertinya koplo orkestra belum banyak," kata dia. Menurutnya, proses pengerjaan album ini juga lebih seperti healing atau rehat sejenak namun tetap produktif. "Saya seperti merefresh kegiatan pengkaryaan selama delapan tahun ini," kata dia menambahkan.
Ia berharap, dirilisnya album Pusakarya nanti juga dapat dibarengi dengan tur seperti pada saat merilis album pertama Cidro Asmara. "Saya ingin membuat konser intim dan bertemu konco-konco (teman teman) Ndarboy dari berbagai daerah di Indonesia hingga ke luar negeri," kata dia. "Bila memungkinkan bisa menggelar konser tunggal dengan menampilkan live orchestra dengan penonton duduk dan menikmati."