Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Aktor, Vino G. Bastian kembali menyapa penonton di layar bioskop lewat film terbarunya, Hamka & Siti Raham Vol. 2. Vino yang memerankan tokoh utama karakter besar Buya Hamka mengaku ada beberapa tantangan yang ia hadapi saat proses syuting.
Ia menuturkan tantangannya antara lain, dari proses perubahan fisiknya agar semirip mungkin dengan Buya Hamka, hingga cara pelafalan dan berdialognya dalam menghadirkan kembali persona penulis novel Tenggelamya Kapal van der Wijck itu. Hal tersebut ia ungkapkan saat gala premiere film Hamka & Siti Raham Vol. 2 di Jakarta pada Jumat, 8 Desember 2023.
Riasan Prostetik Vino G. Bastian
Untuk bertransformasi menjadi Buya Hamka di masa tua bukan hal yang mudah bagi Vino. Ia harus mengenakan riasan prostetik yang mengubah wajahnya. Vino mengungkapkan riasan tersebut menjalani rangakaian uji coba yang panjang, memakan biaya besar, dan sempat mengalami beberapa kegagalan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami sudah mencoba semua makeup prosthetic yang terbaik. Kesulitannya memang udara di Indonesia itu sangat berat. Dimasukkan ke dalam studio pun masih tetap berat. Crack (retak) sedikit ulang lagi dari awal," ujar Vino G. Bastian kepada penonton saat sesi konferensi pers usai penayangan perdana.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia juga mengatakan proses tes kamera memakan waktu lebih dari 2 pekan untuk menampilkan riasan prostetik terbaik. Meski begitu, riasan tersebut memang dapat berubah karena proses pengerjaan yang handmade. "Tapi itu yang terbaik yang bisa kami lakukan. Ada yang terkadang mirip sama Hamka, tapi kadang juga mirip kakek-kakek biasa," tuturnya.
Poster resmi film Hamka & Siti Raham Vol. 2. Dok. Falcon Pictures.
Terlepas dari segala kekurangan dan kelebihan penampilannya di film ini, Vino tetap berusaha memberikan yang terbaik. "Karena tayangnya ini masih 21 Desember, rencananya masih ada beberapa yang akan dikejar lagi, mudah-mudahan bisa lebih baik," kata Vino.
Jaga Kecepatan dalam Berdialog
Bagi aktor berusia 41 tahun itu, yang paling sulit adalah menjaga kecepatan iramanya dalam berdialog. Sebab saat masa Hamka muda, ia mengatakan secara dialog dan karakter yang diperankannya itu cukup bersemangat, dengan kecepatan drama lebih cepat di volume sebelumnya. Hal ini berbeda kala memerankan sosok Hamka di masa tua.
"Begitu yang kedua ini, memang kalau lihat cara Buya berbicara di rekaman-rekaman suara dia, ngomongnya berbeda sekali, lambat, pelan. Gimana caranya menjaga dramanya biar enggak hilang, bosan, dan enggak terlalu jadi ceramah terus, itu sih buat saya menjaga itunya. Kalau prostetik dan sebagainya itu kan lebih ke teknis," kata Vino.
Totalitas dalam memerankan karakternya, Vino mengaku sering melihat catatan grafik yang dia buat sendiri untuk mengatur emosinya saat berperan. "Kadang-kadang suka pakai metronom juga untuk mengetahui secara ketukan dialognya seberapa di umur segini. Jadi biar terjaga terus, kalau kelamaan juga nanti filmnya makin molor, tapi kalau kecepatan juga jadi enggak sesuai dengan karakter Hamka," ucapnya.