Tidak bisa dan tidak tahu

TEATER Terbuka Taman Ismail Marzuki dibanjiri penonton bermobil malam itu -- walaupun di tengah pertunjukan terasa bahwa mereka sebenarnya tak siap menerima balet jenis itu. Carolyn Carlson, yang menciptakan tari ini adalah orang Amerika yang sebagai penari tersohor sebagai 'Capung Ajaib'. Ciptaan-ciptaannya sederhana dan komunikatif. Adapun kelompok Ferancis yang dikuntitnya sekarang, didirikan 1975, memang berusaha meneari yang baru. Carolyn memperoleh atus di dalam Opera de Paris dengan kebebasan sepenuhnya memimpin penelitian koreografi. 'Capung Ajaib' ternyata lebih merulakan orang lapangan daripada juru bicara. Ia acuh-acuhan kalau diajak ngomong tentang usaha-usahanya -- terus terang mengaku tidak bisa bicara. Cara terbaik untuk mengenal pencariannya memang melihat sendiri. Tetapi dibawah ini Bachrun Suwatdi dari TEMPO masih sempat menjawilnya dengan beberapa pertanyaan. Dalam publikasi disebutkan rombongan anda berusaha menadakan penelitian penataan tari. Apa yang anda teliti? Saya tidak tahu. Kami bekerja seperti apa adanya. Orang-orang bilang tarian kami baru. Anda menyebutkan ingin menghidupkan kembali zaman di mana tarian masih dilakukan secara bebas dan mencerminkan gagasan teater. Dapatkah anda menjelaskan sedikit? Ya, seperti yang anda lihat dalam tarian kami, susah bagi saya untuk menjelaskan dalam kata-kata. Karena yang kami lakukan adalah eksperimen. Biar orang-orang lihat dan rasakan, seperti apa yang kami rasakan. Ini masalah "rasa". Bagi anda dapatlah ballet dimainkan orang Timur, mengingat soal rasa dan anatomi tubuh yang berbeda? Tentu saja dapar. Setiap orang bisa saja melakukannya. Pcrsoalannya hanya 'spirit". Saya percaya sesuatu harus alami, terutama dalam balet. Anda tidak bisa memaksakannya. Saya pernah melihat tarian sali di tv Perancis dan sungguh mengagumkan. Apa yang mendorong anda dalam penciptaan tari? Sekali lagi, itu eksperimen. Saya tidak bisa menjelaskan dan saya tidak tahu dari mana idenya. Anda memiliki metode latihan khusus? Yang terpenting semangat. Bagaimana pandangan anda terhadap Felix Blaska dan Martha Graham? (Dua-duanya mendapat sambutan hangat waktu main di TIM). Felix, dia hebat! Sedangkan Martha, tariannya sangat indah, tapi berbeda dengan saya.