Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Buku

Warisan Seorang Pendeta

19 April 1999 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pluralisme Agama dan Problema Sosial
Pengarang:Victor I. Tanja, Ph.D.
Penerbit:Pustaka Cidesindo, Jakarta, 1998
Tebal:xxviii + 336 halaman
Seandainya saja Victor I. Tanja belum dipanggil Tuhan saat ini, ia pastilah layak untuk ditanyai: apakah kerusuhan yang merebak belakangan ini, terutama kasus Ambon, merupakan konflik antara umat Islam dan Kristen? Sayang, pendeta ini telah tiada. Ia meninggal dunia 26 Juni tahun lalu. Tapi ia masih sempat menulis kata pengantar untuk bukunya ini, sebuah warisan yang bernilai tinggi untuk siapa saja yang mempelajari masalah kerukunan antar-agama. Buku ini menghimpun tulisan Victor Tanja yang berserakan di berbagai media massa dan makalah dari berbagai seminar yang tidak dipublikasikannya. Pendeta yang suka humor ini membahas berbagai masalah sosial budaya dan agama secara kritis sambil menawarkan suatu dialog yang lebih sehat dan produktif antara penganut agama di Indonesia. Suatu hal yang tetap konsisten dipegang Victor adalah ia lebih suka membahas masalah "hubungan antar-umat beragama" ketimbang "hubungan antar-agama". Yang terakhir ini ia hindari karena akan mengarah kepada dialog yang tidak produktif, yang ia sebutkan akan berujung pada tindakan "kompromi akidah". Sedangkan jika yang dibahas "hubungan antar-umat beragama", penekanannya pada aspek manusia, dan karena itu rasa saling mengerti lebih mudah diwujudkan. Memang, tidak seluruh buku ini berisi tulisan tentang lintas agama. Victor juga menyertakan tulisannya yang membahas peran agama dalam pembangunan bangsa. Tentu saja sudut pandang yang digunakannya adalah agama Kristen. Namun, pengetahuan pendeta ini tentang agama lain sangat memberikan nuansa khusus, sehingga pembahasannya menjadi menarik untuk pembaca yang bukan Kristen. Tak banyak tokoh seperti Victor I. Tanja. Ini juga diakui Komaruddin Hidayat, dosen Pascasarjana IAIN Jakarta, yang memberikan kata pengantar bagus untuk buku ini. Menurut Komaruddin, kelebihan pendeta Kristen ini adalah, sebagai seorang cendekiawan nonmuslim, Victor Tanja bukan sekadar tahu Islam secara kulit luar, tapi juga memahami doktrin-doktrin Islam dan liku-liku pergerakan muslimin di Indonesia. Adalah Victor I. Tanja yang menyusun buku sejarah kelahiran HMI yang banyak dijadikan rujukan itu. Putu Setia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus