Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tabloid Indonesia Barokah dikirim ke masjid-masjid yang ada di Jawa Barat. Ratusan eksemplar tabloid ini dikirim lewat pos ke masjid-masjid itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua Bawaslu Jawa Barat Abdullah mengatakan, Bawaslu mendapati sebaran Tabloid Barokah berada di 20 kabupaten/kota di Jawa Barat. “Kita minta dicegah dulu untuk sementara penyebarannya,” kata dia saat dihubungi Tempo, Kamis, 24 Januari 2019.
Tabloid Indonesia Barokah dinilai berisi tulisan yang condong merugikan salah satu calon di Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019.
Dalam pengamatan Tempo, Tabloid Indonesia Barokah yang disebar itu merupakan edisi I, Desember 2018. Adapun judul muka halaman tabloid itu adalah Reuni 212: Kepentingan Umat atau Kepentingan Politik.
Tabloid 16 halaman ini berisi tentang tokoh Islam yang menjadi Pahlawan Nasional di era Presiden Jokowi. Pada halaman liputan khusus ada headline berjudul Membohongi Publik untuk Kemenangan Politik. Halaman lain mengulas hoax ganggu stabilitas dan keamanan.
Tabloid Indonesia Barokah juga sudah sampai ke Yogya. Tabloid itu dikemas dalam paket amplop di mana tiap paket berisi tiga eksemplar. Total ada 2000-an paket yang tiba di Kantor Pos Plemburan Sinduadi Mlati Sleman dan dibungkus di karung-karung yang totalnya ada 21 karung.
Wakil Kepala Sentra Pengolahan Pos Yogyakarta, Mujiyono menuturkan dalam paket tabloid itu tercantum kantor pos dengan label Jakarta Selatan bersamaan dengan kiriman lain.
Tempo mencoba menelusuri alamat di kolom redaksi dalam tabloid Indonesia Barokah.
Berdasarkan penelusuran Tempo, alamat redaksi tabloid tersebut berada di Jalan Haji Kerenkemi, Kampung Rawabacang, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi. Alamat ini diduga menggunakan data sesuai pada aplikasi google maps letaknya di RT 007 RW 013.
Tabloid Indonesia Barokah dikirim ke Masjid di Bekasi. Tempo/Adi Warsono
Sementara, jalan itu sendiri warga mengenalnya jalan Kirinkiman. Jalan itu sendiri panjangnya sekitar 100 meter. Dinamakan jalan Kirinkiman karena lahan yang dipakai merupakan wakaf Haji Kirin yang memiliki orang tua bernama Haji Kiman. Sepanjang jalan tersebut terdapat rumah warga.
Pengurus RT setempat, Sarsono memastikan di wilayahnya tidak ada perusahaan percetakan atau sirkulasi media cetak. Adapun sejumlah usaha yang ada di wilayahnya seperti bengkel mobil, dan kuliner. "Sekecil apapun usaha, harus meminta izin kepada lingkungan, kemudian ke pengurus RT," ujarnya saat ditemui di kediamannya, Kamis, 24 Januari 2019.
Sarsono mengatakan, kabar alamat redaksi Tabloid Indonesia Barokah berada di wilayah setelah pihak Komite Panitia Pemungutan Suara (KPPS) Pondok Melati mengkonfirmasi alamat yang tertera dalam tabloid. Setelah dicek, Sarsono memastikan bahwa alamat yang tercantum tak sesuai dengan wilayahnya. "Ini fiktif, kalau ada sudah saya tangkap duluan, karena meresahkan," ujar Sarsono.
Sarsono memastikan bahwa alamat yang tercantum fiktif setelah dilakukan penelusuran bersama tokoh masyarakat setempat. Selain alamat tidak jelas, nama-nama yang tercantum di dalam boks redaksi juga bukan dari warganya. "99 persen, saya mengenali warga kami," ujar Sarsono.
AHMAD FIKRI|PRIBADI WICAKSO|ADI WARSONO
Foto 
