Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu persialan klasik orang tua yang baru menyambut kelahiran bayi adalah kurang tidur. Hal ini karena bayi butuh waktu untuk beradaptasi dengan pola tidur terutama saat malam, sehingga orang tua ikut begadang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Beberapa produsen menangkap peluang untuk merancang produk khusus yang membantu bayi terlelap lebih lama. Salah satu produk yang kini populer, tempat tidur pintar untuk bayi yang dilengkapi berbagai fitur canggih. Mulai dari fitur mengayun dengan berbagai kecepatan hingga suara-suara untuk memberi sensasi “berisik” seperti di dalam rahim.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca juga: Cara Tidur yang Aman buat Bayi
Pasangan selebriti Aston Kutcher dan Mila Kunis mengaku sangat terbantu dengan tempat tidur pintar untuk bayi ini. Kutcher mengatakan, tempat tidur canggih ini mengubah kehidupannya dan Mila Kunis, terutama dalam hal mengasuh kedua anak mereka, Wyatt dan Dimitri. Untuk anak kedua, mereka menggunakan tempat tidur canggih seharga 1.160 dolar AS atau 15,8 juta rupiah.
dok. Amazon
Baca juga: Mengenal Pola Tidur Bayi di Tahun Pertama
Harvey Karp, M.D., dokter anak dan pakar tumbuh kembang anak populer di Amerika Serikat yang juga salah satu perancang tempat tidur canggih untuk bayi, menyebut bayi butuh waktu hingga 1 tahun untuk beradaptasi dengan dunia luar, termasuk untuk tidur.
Memudahkan bayi tidur nyenyak, tempat tidur ini memberi dua sensasi kenyamanan seperti yang bayi rasakan di dalam rahim ibu, yaitu guncangan dan suara gemuruh lembut. Menurut Karp, jika bayi masih terus menangis meski sudah dibuai tempat tidur canggih, berarti kemungkinan tangis mereka disebabkan rasa lapar atau sakit.
Sementara di balik fungsi dan segala kelebihannya, tempat tidur canggih mendapatkan kritik. Misalnya, tangis bayi tidak direspons langsung orang tua, melainkan mesin. Bahkan ada yang menyebut benda ini cocok untuk orang tua yang malas. Bila bayi lebih banyak tergeletak di tempat tidur ini, intensitas sentuhan dengan orang tua berkurang. Sedangkan sentuhan langsung dari kulit ke kulit sangat dibutuhkan bayi.
“Banyak manfaat yang dirasakan bayi ketika mereka digendong, seperti menstabilkan detak jantung, memperbaiki pola pernapasan dan tingkat oksigen dalam darah, mempercepat pertambahan berat badan dan membantu tidur, meredakan tangisan, dan mendukung kesuksesan pemberian ASI,” urai Natalia Isaza Brando, ahli neonatalogi asal Washington, AS.
Kelebihan dan Kekurangan Tempat Tidur Canggih untuk Bayi (dok. Walmart)
Penggunaan alat ini juga bisa memunculkan ketergantungan. “Alat seperti ini bisa memberi rasa aman palsu kepada orang tua, yang membuat mereka menyerahkan penjagaan bayi kepada alat selama mereka tidak bisa melakukannya,” ungkap Andy J. Bernstein, M.D., dokter anak dan juru bicara Akademi Pediatri Amerika.
Benda ini juga menyebabkan kecemasan berlebih pada orang tua ketika tiba-tiba rusak dan orang tua kehilangan kemampuan mereka menidurkan bayi secara normal.