Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ada kalanya para pencari kerja menerima surat tanda tidak lolos atau tidak diterima dalam seleksi masuk sebuah perusahaan. Perusahaan memang tidak berkewajiban memberikan alasan terkait dengan penolakan kandidat pegawai. Perusahaan rata-rata hanya mengirimkan surat yang disusun dengan kata-kata normatif dan hanya menyebut bahwa pegawai tidak bisa bergabung menjadi salah satu dari keluarga besar perusahaan. Bagi kandidat pegawai, penolakan dari perusahaan tentu menyakitkan. Mereka ingin segera melupakan hal buruk tersebut. Mereka merasa tidak perlu mengejar perekrut dan menanyakan alasan penolakan.
Baca: 3 Cara Tingkatkan Rasa Percaya Diri Saat Membangun Karier
Padahal mengetahui alasan penolakan akan membantu seorang kandidat fokus memperbaiki area yang lemah pada sesi seleksi berikutnya. Namun kandidat pegawai yang penasaran mungkin juga tidak akan mendapat jawabannya. Berikut ini alasan tim sumber daya manusia tidak mengungkapkan alasan penolakan calon pegawai, seperti disarikan dari Career Addict, yang dikutip dari Qerja.com.
1. Tidak diizinkan perusahaan
Divisi legal di perusahaan akan merekomendasikan perekrut menahan diri sehingga tidak memberikan alasan penolakan kandidat pegawai. Sebab, alasan penolakan bisa disalahartikan kandidat. Perusahaan takut jika alasan penolakan dapat dilihat sebagai diskriminasi dalam proses rekrutmen, yang pada gilirannya dapat menyebabkan tuntutan hukum yang memakan waktu dan biaya. Pada akhirnya, hal ini akan mencoreng reputasi perusahaan. Jadi perekrut lebih suka tinggal di zona nyaman dan tidak memberi alasan penolakan sama sekali.
2. Perekrut tidak punya waktu
Bayangkan berapa banyak aplikasi dan wawancara kerja yang dihadapi perekrut setiap hari. Mereka hanya menerima beberapa pegawai perusahaan, sementara calon tenaga kerja yang mendaftar bisa berjumlah ratusan orang.
Baca: Mau Lebih Kreatif? Coba Ganti Suasana Kantor, Ini Risetnya
Jika mereka harus menulis surat penolakan yang menjelaskan alasan spesifik tentang penolakan kandidat, hal itu akan merepotkan. Apalagi mereka harus berpikir memoles kata-kata agar tidak menyinggung kandidat. Hal ini sama sekali tidak realistis. Jadi mereka hanya membuat satu jenis surat penolakan yang bisa dikirim kepada semua kandidat yang ditolak secara bersamaan.
3. Alasan penolakan malah bisa membuat situasi menjadi sulit
Saat perekrut membeberkan alasan penolakan, mungkin kandidat tidak setuju dengan apa yang disampaikan. Perekrut malah terjerumus dalam situasi yang canggung dan keadaan bertambah parah. Apalagi jika calon pegawai mempertanyakan legitimasi argumen manajer perekrutan dan tidak mau berkompromi. Jadi, daripada perekrut kerepotan mengurus beberapa orang yang sebenarnya memang tidak cocok bekerja di perusahaan, mereka lebih baik fokus meneruskan proses perekrutan kandidat yang lolos seleksi.
4. Kandidat pegawai yang ditolak akan meminta saran dari perekrut
Kandidat pegawai mempercayai perekrut dapat berubah menjadi coach untuk calon tenaga kerja. Ketika mengetahui alasan penolakan, mereka akan berusaha meminta tip berharga tentang wawancara kerja dan proses pencarian pekerjaan berikutnya. Ada perekrut yang baik dan bersedia meladeni keinginan kandidat untuk tumbuh secara profesional. Namun tidak semua perekrut punya waktu dan energi untuk menghibur semua pencari kerja yang ditolak.
Baca: Butuh Duit? Info Keuangan Online Jadi Favorit, Ini 4 Alasannya
5. Alasan penolakan tidak ada hubungannya dengan pribadi kandidat pegawai
Kandidat kerap merasa penolakan disebabkan perekrut tidak suka dengan pribadinya. Padahal dia tidak tahu bahwa mungkin saja pesaing yang lolos seleksi menunjukkan keunggulan dan meninggalkan kesan mendalam bagi manajer perekrutan. Jadi, bukan pribadi Anda yang salah, melainkan ada orang lain yang bisa menunjukkan memiliki pengalaman substansial dengan menganalisis data mentah dan keahlian di luar syarat pekerjaan yang dibutuhkan untuk pengembangan perusahaan ke depan.
Jadi, jika perekrut tidak memberi alasan penolakan pada Anda, jangan merasa tersinggung, kesal, atau menganggapnya terlalu personal. Tempatkan diri di posisi perekrut sehingga Anda akan lebih mengerti mengapa hal itu tidak semudah yang dibayangkan. Memberikan alasan penolakan yang bijaksana dan terperinci kepada setiap pencari kerja adalah sesuatu yang rumit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini