Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

<font size=1 color=#FF9900>STIMULUS FISKAL</font><br />Sedia Pasar Sebelum Krisis

Pemerintah akan membangun 72 pasar untuk korban krisis. Hanya kosmetik.

23 Februari 2009 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BANYOLAN tentang pasar dari sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat dalam rapat kerja dengan pemerintah soal perubahan anggaran negara Kamis dua pekan lalu rupanya bukan sekadar lelucon. Sejatinya, itu kritik Dewan terhadap paket stimulus pemerintah yang dinilai lebih condong untuk mengamankan pasar saham.

"Lha, Pasar Senen atau Pasar Minggu kok dilupakan," kata anggota Komisi Keuangan dan Perbankan Dewan, Harry Azhar Azis, menirukan guyonan itu. Tentu saja bukan karena itu paket yang diajukan Menteri Koordinator Perekonomian Sri Mulyani belum mendapatkan persetujuan dari Dewan. Paket itu dinilai belum menyentuh sektor informal.

Lalu diselipkanlah program pembangunan 72 pasar tradisional dengan anggaran Rp 315 miliar dalam paket stimulus yang baru. Anggaran untuk stimulus pasar diambil dari dana sisa pelaksanaan anggaran 2008 senilai Rp 10,2 triliun (lihat tabel). Targetnya, 300 ribu orang bakal diserap proyek pasar.

Program ini langsung direspons positif anggota Dewan. Namun lampu hijau baru akan diberikan setelah Dewan selesai mempelajari seluruh usul program itu dalam rapat kerja dengan pemerintah awal pekan ini. "Kami khawatir ini hanya kosmetik buat meloloskan paket stimulus fiskal," kata Harry.

Tudingan itu langsung ditepis koordinator program, Eddy Putra Irawadi. Deputi Koordinator Perindustrian dan Perdagangan di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian ini mengatakan program tersebut sudah lama dibahas di tingkat pemerintah. "Dianggap baru karena bujetnya baru masuk paket stimulus."

Eddy berharap persetujuan dari Dewan bisa dikantongi akhir Februari ini, sehingga tender bisa dimulai bulan depan. Pembangunan fisik diharapkan selesai pertengahan tahun ini. Daerah dengan kriteria wilayah padat industri dan ketergantungan terhadap ekspor tinggi akan mendapat prioritas. "Roh awalnya memang untuk menyerap korban krisis," kata Eddy.

Departemen Perdagangan ditunjuk membangun pasar di atas Rp 1 miliar (total anggaran Rp 215 miliar), Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah mengurusi pembangunan pasar di bawah Rp 1 miliar (anggaran Rp 100 miliar). Pemerintah daerah kebagian peran mengelola dan membina pasar-pasar itu.

Eddy menuturkan setiap orang yang terkena pemutusan hubungan kerja bisa langsung masuk pasar untuk menjual produknya. Khusus pasar pedagang kaki lima, calon pedagang diberi suntikan modal dengan bunga ringan. Sekretaris Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Departemen Perdagangan Gunaryo menambahkan, pasar yang akan dibangun meliputi sepuluh pasar percontohan, lima pasar sinergi dan penunjang, serta enam pasar koridor ekonomi.

Lokasinya sudah ditetapkan. Pasar percontohan akan dibangun di kawasan perdagangan, pasar penunjang di kawasan sentra industri pertanian dan perkebunan, pasar koridor ekonomi di kawasan pariwisata dan industri kerajinan. "Penentuan lokasi sangat penting untuk keberlanjutan pasar," kata Gunaryo.

Pasar percontohan akan dibangun di Maros, Baubau, Bone, Gowa, Bali, Balikpapan, Siborong-borong, dan Palembang. Pasar penunjang di Pemalang, Jombang, Bitung, Demak, dan Kota Mataram. Pasar koridor industri akan dibangun di Sragen, Sleman, Yogyakarta, Solo, Magelang, dan Bantul.

Kementerian Koperasi dan UKM kebagian membangun 51 pasar untuk pedagang kaki lima serta usaha mikro, kecil, dan menengah. Pasar itu bisa menampung 60 pedagang. Pengelolaannya akan diserahkan kepada koperasi atau kelompok pedagang. "Supaya ada kepastian usaha dalam kondisi sulit nanti," kata Asisten Deputi Perdagangan Dalam Negeri Halomoan Tamba.

Pasar jenis ini dibangun di wilayah industri yang memiliki basis usaha kecil. Antara lain Tangerang, Serang, Karawang, Klaten, dan Muara Enim.

Anton Aprianto

Paket Stimulus Fiskal untuk Ekspansi Sektor Riil
*miliar

 Anggaran*Tenaga Kerja
Pekerjaan Umum3.40019.769
Perhubungan1.32520.311
Pembangunan Infrastruktur Energi1.0006.630
Pembangunan Infrastruktur Perumahan Rakyat68026.600
Pembangunan Infrastruktur Jalan dan Irigasi650-
Pembangunan Infrastruktur Pasar315304.845
Peningkatan Pelatihan Bidang Ketenagakerjaan300900.000
Penyertaan Modal Negara dan Subsidi2.530-

SUMBER: MENKO PEREKONOMIAN

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus