Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

<font size=2 color=#FF9900>Muhammad Hatta Rajasa: </font><br />Perlu Revisi Banyak Aturan

2 November 2009 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DI tengah keraguan banyak kalangan mengenai kompetensinya di bidang ekonomi makro, Menteri Koordinator Perekonomian Muhammad Hatta Rajasa justru yakin perekonomian Indonesia bisa tumbuh lebih cepat. Salah satu caranya adalah menghilangkan berbagai hambatan, dari aturan yang tumpang-tindih sampai urusan pembangunan infrastruktur yang masih tersendat.

Pemerintah lalu menyelenggarakan National Summit 2009 untuk menyerap aspirasi pemerintah daerah, pengusaha, serta pemangku kepentingan lain pada akhir pekan lalu. Temu nasional itu menghasilkan 50-an rekomendasi. Dalam beberapa kesempatan terpisah sepekan lalu, pria kelahiran Palembang 18 Desember 1953 ini memberikan penjelasan mengenai penyusunan rencana kerja timnya kepada wartawan, termasuk Tempo.

Apa saja program 100 hari tim ekonomi?

Secara resmi penjelasan itu akan disampaikan Presiden. Tapi gambarannya kira-kira begini: program 100 hari itu terdiri atas susunan pekerjaan yang bersifat kait-mengait di antara berbagai kementerian dan departemen. Contohnya pelaksanaan National Single Window. Nah, saat ini kami melaksanakan rapat-rapat koordinasi tahap awal dan juga menggelar National Summit 2009 untuk memastikan masing-masing departemen aware akan tugasnya sekaligus men-deliver informasi dan melakukan sinkroni-sasi kebijakan.

Apa pentingnya National Summit 2009?

Saya optimistis, jika ownership diperluas, semua pihak akan merasa sama dalam melihat permasalahan pembangunan ekonomi. Semua pemangku kepentingan pun bisa melihat semua itu tanpa ada hambatan. Untuk itu, mereka diundang dalam National Summit untuk memberikan masukan pada program kerja pemerintah.

Apa saja hal mendasar dari berbagai rekomendasi pertemuan itu?

Masalah dasar yang mengemuka ialah bagaimana mengharmonisasi semua produk legislasi, atau dengan kata lain bagaimana mengatasi aturan yang tumpang-tindih atau bertentangan terlebih dahulu. Selain itu, ada usul menerbitkan aturan baru secara cepat. Banyak juga hal yang berkaitan dengan pembiayaan pembangunan.

Contohnya?

Misalnya, untuk bidang infrastruktur, ada usul merevisi aturan yang terkait dengan pengadaan lahan yang bertentangan dengan aturan pelestarian hutan, serta pembentukan lembaga pendanaan untuk menalangi pembiayaan. Di bidang industri dan jasa, ada usul mengubah Undang-undang Ketenagakerjaan agar ramah investor. Di bidang usaha kecil menengah, ada rekomendasi untuk menerbitkan Undang-Undang Lembaga Keuangan Mikro. Juga ada usul peningkatan kredit usaha rakyat, dari Rp 15 triliun menjadi Rp 20 triliun, dengan jaminan pemerintah Rp 2 triliun.

Berapa persen usul ini yang masuk program 100 hari?

Saya tak bisa menghitung persentasenya sekarang. Tapi, yang jelas, ada yang masuk program quick win ataupun masuk program 100 hari. Selain itu, ada yang dipercepat maupun menjadi program jangka panjang. Intinya, kita berupaya melakukan akselerasi untuk mengeliminasi setiap sumbatan.

Pemerintah dinilai terlalu mengadopsi usul pengusaha (Road Map Kamar Dagang dan Industri) dalam penyusunan program-program ini?

Bukan begitu. Sebelumnya, pemerintah sudah merumuskan masalah dan program prioritas yang akan dijalankan, di samping merumuskan target dan upaya untuk meraihnya. Nah, ketika Kadin menyampaikan paparan, apa yang mereka katakan itu 90 persen sudah menjadi program kami. Jadi jangan dibalik. Kami sudah jauh hari mempersiapkan itu.

Apakah itu artinya program-program tersebut sejalan?

Ini akan dielaborasi. Yang jelas, semuanya dilakukan untuk menghilangkan sumbatan-sumbatan yang berpotensi mengganggu pembangunan.

Berapa target pertumbuhan ekonomi tahun 2010?

Kemarin kan kita menghadapi krisis global. Kita harus bersyukur bahwa kita masih bertahan pada tingkat pertumbuhan 4,3 persen. Dengan dasar itulah kita bergerak dan diharapkan pada 2014 pertumbuhan mencapai 7 persen. Syukur-syukur, jika berbagai hambatan bisa disingkirkan, kita bisa mencapai 8 persen.

Apakah sektor riil dan konsumsi bisa diharapkan menjadi faktor utama pendorong pertumbuhan?

Saya baru saja membaca sebuah artikel, yang intinya mengatakan bahwa masyarakat dunia optimistis pada indonesia. Why Indonesia? Salah satu alasannya ialah pasar yang besar dengan pertumbuhan konsumsi yang meningkat. Daya beli juga meningkat karena, secara makro, ekonomi kita baik. Nilai tukar dan inflasi terjaga. Angka pertumbuhan ekonomi pun terus naik. Jika masyarakat luar negeri optimistis, kenapa kita mesti pesimistis?

Bagaimana cara menghadapi fluktuasi harga minyak?

Untuk menghadapi fluktuasi harga minyak, tentu harus dengan strategi yang jitu, yakni dengan melihat sisi permintaan dan pasokan. Untuk sisi pasokan, enggak ada pilihan lain, kita harus mendorong investasi dan teknologi untuk meningkatkan kapasitas kita, dan yakin hal itu bisa kita lakukan. Salah satunya dengan memberikan insentif untuk daerah yang potensi minyaknya belum kita gali. Untuk ladang lain yang telah tergali, tentu harus ada peningkatan teknologi. Kita bisa raih itu, asalkan iklim investasi kondusif. Sedangkan untuk sisi permintaan, harus ada penghematan energi. Jangan ada pihak yang merasa bisa menggunakan energi seenaknya. Dengan pendekatan itu, saya yakin bisa menghadapi kenaikan harga minyak dunia.

Beberapa kalangan ragu terhadap kompetensi Anda sebagai Menteri Koordinator Perekonomian karena tak pernah terjun di bidang ekonomi makro. Keraguan yang sama juga muncul pada beberapa menteri ekonomi?

Ya… ya…. No comment….

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus