Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

3 Pesan Penting Jokowi di Sidang Kabinet Terakhir di IKN, Minta Menteri Dukung Penuh Program Prabowo

Jokowi berharap pemerintahan baru dapat segera bekerja dan berlari kencang setelah pelantikan usai.

13 September 2024 | 15.57 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Presiden Jokowi memimpin sidang kabinet terakhir di Istana Garuda, Ibu Kota Nusantara atau IKN, Jumat, 13 September 2024. Tangkap Layar Youtube Sekretariat Presiden

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar Sidang Kabinet Paripurna terakhir di Istana Garuda, Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur, Jumat, 13 September 2024. Dalam sidang yang dihadiri oleh seluruh menteri Kabinet Indonesia Maju itu, Jokowi menyampaikan sejumlah pesan penting dan ucapan terima kasih atas kinerja para menteri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Terima kasih sebesar-besarnya untuk kerja keras dedikasi dari bapak ibu semua dalam menjalankan pemerintahan, dalam melaksanakan program dan visi presiden dan wapres dalam menghadapi tantangan-tantangan yang ada,” ucap Jokowi di IKN Nusantara, Jumat, 13 September 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepala Negara juga meminta maaf kepada para menteri dan kepala lembaga negara yang hadir selama 10 tahun menjabat sebagai Presiden. Adapun masa bakti Jokowi dan Kabinet Indonesia Maju akan berakhir pada 20 Oktober 2024 setelah Prabowo dilantik sebagai Presiden.

“Jika ada hal-hal yang dirasa kurang berkenan dalam berinteraksi dan ada hal-hal yang kurang maksimal sekali lagi saya mohon maaf yang sebesar-besarnya,” katanya.

Selain berterima kasih, Jokowi juga menyampaikan tiga pesan penting di sidang kabinet terakhirnya di IKN Nusantara. Lebih lanjut, berikut rangkuman informasi selengkapnya.

Tekankan Menteri untuk Tuntaskan Program Kerja

Pesan pertama yang disampaikan Jokowi dalam sidang kabinet terakhirnya adalah menekankan agar para menteri bisa segera menuntaskan program kerja utama yang sudah dimulai pada bulan terakhir ini. “Segera tuntaskan di bulan terakhir ini program kerja utama yang sudah dimulai baik berkaitan dengan serapan, administrasi pertanggung jawaban, dan kendala yang belum terselesaikan,” ucapnya.

Selanjutnya baca: Jokowi minta menteri dukung penuh program Prabowo

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi juga meminta agar seluruh jajarannya mendukung penuh program presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Ia juga berharap pemerintahan baru dapat segera bekerja dan berlari kencang setelah pelantikan usai.

“Kita semua harus mendukung penuh program presiden terpilih, pastikan transisi pemerintahan berjalan efektif,” ujar Jokowi, seperti dalam rekaman suara yang diterima di Jakarta, Jumat, 13 September 2024, seperti dikutip dari Antara.

Kepala Negara juga meminta kepada para menteri untuk mendukung penuh program Presiden terpilih Prabowo Subianto agar transisi pemerintahan baru berjalan efektif. Bahkan, bila memang dibutuhkan regulasi atau kebijakan baru yang harus segera dibuat, Jokowi meminta hal itu segera diselesaikan.

“Jika diperlukan perumusan kebijakan yang harus segera dibuatkan, segera dibuatkan, segera diselesaikan, utamanya untuk program-program unggulan Presiden terpilih,” ujar Jokowi. “Agar setelah dilantik pemerintahan baru bisa segera bekerja dan berlari kencang.”

Jaga terus Stabilitas Pembangunan

Tak kalah pentingnya, lanjut Jokowi, para menteri diminta tetap menjaga stabilitas agar keberlanjutan pembangunan tetap berjalan. “Menjaga situasi yang kondusif, kita butuh stabilitas untuk tetap tumbuh, kita butuh stabilitas untuk melakukan pembangunan, sehingga pastikan jangan sampai ada riak-riak gejolak sampai pemerintahan berikutnya terbentuk.”

Dalam upayanya menciptakan situasi kondusif itu, Jokowi meminta segenap jajarannya agar tetap menjaga daya beli masyarakat, pertumbuhan serta menjaga keamanan dan ketertiban. Para menteri juga diwanti-wanti tidak membuat kebijakan-kebijakan yang ekstrem, terutama yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak.

“Artinya, kita harus bisa menjaga daya beli masyarakat, menjaga inflasi, menjaga pertumbuhan, menjaga keamanan, menjaga ketertiban, dan jangan membuat kebijakan-kebijakan yang ekstrim, terutama yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak, yang berpotensi merugikan masyarakat luas, yang berpotensi menimbulkan gejolak,” ujar Presiden.

DANIEL A. FAJRI | RR. ARIYANI YAKTI WIDYASTUTI, berkontribusi dalam artikel ini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus