Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

5 Modus Penipuan Belanja Online dan 4 Tips Menghindarinya

Berbagai modus penipuan terus berkembang seiring intensitas belanja online belakangan ini. Apa saja modus dan tips untuk menghindarinya?

27 Agustus 2022 | 15.34 WIB

Belanja Online
Perbesar
Belanja Online

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Berbagai modus penipuan terus berkembang seiring intensitas belanja online lewat e-commerce dan media sosial belakangan ini. Para penipu tak jarang berpura-pura mengaku sebagai penjual di toko online, marketplace, pembeli, kurir, bahkan petugas Bea dan Cukai dalam menjalankan aksinya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

CMO Ninja Xpress Andi Djoewarsa menyatkan, data Kementerian Komunikasi dan Informatika menyebutkan ada 115.756 kasus aduan penipuan terkait e-commerce dan jualan online di media sosial sepanjang tahun 2021. Sementara itu, data Bea Cukai Indonesia menunjukkan, dari 714 pengaduan per Mei 2022 yang diterima, sebanyak 393 kasus penipuan menggunakan modus online shop.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Tingginya jumlah kasus penipuan belanja online tersebut, menurut Andi, harus direspons dengan mengintensifkan kegiatan edukasi yang membantu masyarakat agar terhindar dari berbagai penipuan yang kerap terjadi saat belanja online. "Sebab ada beberapa modus yang biasanya digunakan oleh penipu," katanya dikutip Sabtu, 27 Agustus 2022.

Lalu, modus apa saja yang sering digunakan untuk menipu?

1. Toko Online Palsu

Salah satu modus yang kerap dipakai adalah toko online palsu. Biasanya, penipu yang berkedok penjual online palsu di marketplace dan media sosial menjual barang dengan harga di bawah pasaran. Dengan begitu, calon pembeli langsung tertarik bertransaksi.

2. Mengaku sebagai Petugas Ekspedisi/Bea Cukai

Sedangkan untuk pembelanjaan antarnegara, penipu tak jarang mengaku sebagai petugas ekspedisi ataupun pihak Bea Cukai yang meminta biaya tambahan. Permintaan biaya tambahan ini untuk mengeluarkan barang yang ditahan oleh otoritas.

3. Phishing

Modus lainnya adalah phishing. Modus ini biasanya mengarahkan pembeli untuk masuk ke situs atau halaman belanja palsu.

4. Meminta Data Pribadi, Password, Kode OTP

Kadang penipu mengirim chat, email atau link yang mengarahkan korban untuk mengisi data pribadi, password atau kode OTP. Selain itu, penipu memberi iming-imingi korban dengan hadiah tetapi dengan meminta informasi personal yang sensitif," ujar Andi.

5. Bukti Transaksi Palsu

Ada juga modus dengan menyertakan bukti transaksi palsu. Modus ini dilakukan penipu dengan berpura-pura menjadi pembeli. Penipu akan mengirim bukti transaksi yang sudah diedit sehingga penjual mengira ada transaksi pembelian.

Untuk mencegah sejumlah kejadian itu, masyarakat terutama yang kerap melakukan transaksi belanja online dapat menggunakan tips berikut ini:

1. Jangan pakai password dengan data mudah ditebak.

Data yang mudah ditebak biasanya seputar tanggal lahir maupun alamat tempat tinggal. Selain itu, data dan informasi akun harus dijaga ketat dan jangan memberikan kode OTP ke pihak ketiga maupun keluarga.

2. Periksa validitas toko online atau penjual.

Selalu periksa ulang ulasan pembeli sebelumnya dan cek apakah ada beberapa akun yang serupa. Toko online palsu di media sosial terkadang terlihat mempunyai followers tidak aktif yang mencurigakan.

3. Gunakan lebih dari satu akses keamanan.

Ada baiknya Anda menggunakan verifikasi ganda untuk masuk ke dalam akun media sosial maupun akun e-commerce.

4. Lakukan riset soal modus penipuan dan tips keamanan digital

Anda harus memperbanyak informasi mengenai penipuan secara online dan tips keamanan digital. Selain itu, cek dan ricek kali setiap informasi penjualan maupun pembelian yang diterima.

BISNIS

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

RR Ariyani

RR Ariyani

Lulus dari Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Diponegoro pada tahun 2000. Bergabung dengan Tempo pada tahun 2004. Kini menulis untuk desk ekonomi dan bisnis yang mencakup isu makro ekonomi, finansial, korporasi, sektor riil hingga investasi.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
Ā© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus