Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah terus mengebut pembangunan sejumlah sarana pendukung untuk acara Asian Games pada Oktober 2018 mendatang. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi kemarin meninjau secara langsung pembangunan salah satu sarana pendukung itu yakni kereta api ringan atau light rail transit (LRT) Palembang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
LRT Palembang merupakan salah satu moda transportasi utama atlet peserta ajang olahraga terbesar se-Asia. Jalur LRT yang membentang sepanjang 23,4 kilometer, akan menghubungkan langsung Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II dengan Kompleks Olahraga Jakabaring, pusat kegiatan Asian Games 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hingga kurang lebih delapan bulan menjelang pelaksanaan kegiatan hajatan olahraga terbesar di Asia itu, pembangunan LRT baru rampung sekitar 77 persen. "Kami ingin ada percepatan," kata Budi di Palembang, Sumatera Selatan, Ahad, 10 Desember 2017 .
Dari pantauan Tempo, pembangunan proyek memang masih terus berjalan. Sejumlah rel besi tampak telah terpasang di beberapa sisi jalur LRT. Terdapat dua jalur LRT, yang akan digunakan untuk jalur pulang pergi, dari Bandara ke Kompleks Olahraga Jakabaring.
Beberapa kilometer dari Bandara, tiang-tiang pondasi LRT telah berdiri, lengkap dengan dua jalur LRT di atasnya. Direktur Operasional PT Waskita Karya Tbk. (Persero), Adi Wibowo, mengatakan pembangunan pondasi memang telah selesai 100 persen. "Kalau Steel Box Girder sudah 99,28 persen," ujarnya.
Selain LRT, Sky Bridge pun juga tengah dibangun sebagai sarana pendukung dari Asian Games 2018 nanti. Sky Bridge merupakan jembatan penghubung antara Bandara dan Stasiun pertama LRT, yaitu Stasiun Bandara.
Namun pembangunan Sky Bridge ini baru rampung sekitar 45 persen. Jembatan penghubung yang terdiri dari dua lantai ini baru dipasangi kerangka besi untuk atap dan belum memiliki dinding. Budi semula direncanakan akan meninjau Sky Bridge ini, namun akhirnya dibatalkan demi alasan keselamatan.
Pembangunan Sky Brigde ini dilakukan oleh PT Angkasa Pura II (Persero) dengan menunjuk kontraktor, PT Brantas Abipraya (Persero) Budi meminta agar Brantas Abipraya bisa merampungkan pembangunan Sky Bridge ini pada Februari 2018 mendatang.