Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BARU masuk pasar Indonesia pada 17 April tahun lalu, produsen telepon pintar Oppo sudah cukup gembira atas respons pasar di Tanah Air. Sambutan baik konsumen terlihat dari angka penjualan yang cukup tinggi, yakni sekitar 200 ribu unit per bulan.
Pabrikan telepon seluler asal Cina itu bahkan menyatakan sudah bernegosiasi dengan pemerintah untuk membangun pabrik di sini. Berikut ini wawancara Amir Tejo dari Tempo dengan Chief Executive Officer PT Indonesia Oppo Electronics, Jet Lee, pada awal bulan ini di Gedung FX, Jalan Sudirman, Jakarta.
Apakah ini penugasan Anda yang pertama di Indonesia?
Ya, sebelumnya saya tidak tahu sama sekali tentang Indonesia. Bahkan, di peta sekali pun, saya tak tahu di mana Indonesia. Sebelum mendapat penugasan di Indonesia, saya menjabat manajer di salah satu provinsi di Cina. Wilayah yang saya pegang itu menjadi daerah dengan angka penjualan Oppo terbesar di Cina. Mungkin karena prestasi itulah saya mendapat tantangan untuk menggarap Indonesia.
Banyak yang mempertanyakan Oppo. Siapa sebenarnya Oppo?
Oppo bukan pabrikan baru. Sebelum memproduksi ponsel pintar, Oppo sudah terkenal sebagai produsen Blue-ray player. Pusat pabrik Oppo di Cina mempunyai 1.500 tenaga kerja dalam bidang riset dan pengembangan serta 10 ribu tenaga kerja secara keseluruhan. Oppo juga berpengalaman dalam memproduksi hi-fi (High Fidelity), yang diimplementasikan dengan cara memproduksi telepon pintar.
Bagaimana respons pasar Indonesia?
Mereka masih banyak mempertanyakan Oppo karena berasal dari Cina. Tak semua barang produksi dari Cina berkualitas jelek. Sebab, Cina juga banyak sekali memproduksi barang dengan kualitas premium.
Dengan jumlah penduduk sekitar 250 juta jiwa, Indonesia adalah pasar yang sangat potensial. Mereka rata-rata memiliki dua atau tiga ponsel. Prediksi kami, angka penjualan ponsel pada 2014 bisa mencapai 70 juta unit. Namun, dari jumlah itu, baru 40-50 persen yang dikuasai telepon pintar. Itu yang akan menjadi tantangan Oppo.
Saat mulai memasuki pasar Indonesia, apa komentar Anda?
Di pasar Indonesia yang sangat besar ini, saya melihat ada praktek yang tidak sehat. Merek telepon seluler yang merupakan pemain lama di Indonesia biasanya sudah menunjuk beberapa agen sebagai distributor. Mereka berlomba-lomba menggenjot angka penjualan dengan memberikan diskon. Margin keuntungannya pun sangat tipis dan menurut saya itu sangat tidak masuk akal. Mereka berlomba menjual tapi mengabaikan kepentingan konsumen.
Lalu apa yang akan dilakukan Oppo?
Oppo tak akan memakai sistem distributor, melainkan bakal langsung mendistribusikan produk kepada para pengecer. Banyak orang yang mencibir strategi pasar yang akan dilakukan Oppo ini. Mereka mengatakan tak mungkin, Oppo gila, Oppo pembohong. Tapi kami jalan terus.
Kami ingin menjaga pasar dengan mengontrol semua harga di tingkat retail dan mengontrol jalur distribusi. Semua harga Oppo dari Sabang sampai Merauke sama. Kami ingin menjadi perusahaan Cina yang bisa menjadi panutan di Indonesia dan maju berkembang bersama mitra kami.
Apa target Oppo di Indonesia?
Saat ini, kami masih berkonsentrasi mengembangkan brand dan distribusi. Sudah ada sekitar 23 service center dan 5.000 outlet. Kami juga didukung oleh 3.600 karyawan di Indonesia. Dengan pertumbuhan secepat ini, dipastikan pelayanan terbaik bakal diberikan. Kami ingin menjadi merek telepon terbesar kedua di Indonesia. Di pasar Cina, kami sudah menduduki peringkat itu.
Biodata
Nama Lengkap: Jet Lee
Tempat, Tanggal Lahir: Sichuan, Cina, 1975 Riwayat
Pendidikan: 1998, Sarjana Manajemen Teknik, Beijing University of Technology Riwayat
Pekerjaan:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo