Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

ADB Beri Pinjaman USD 10 Juta ke Produsen Sepeda Motor Listrik TBS

ADB menandatangani kesepakatan pembiayaan senilai US$ 10 juta dengan PT TBS Energi Utama. Akan digunakan untuk apa?

19 Desember 2024 | 12.28 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Asian Development Bank atau ADB menandatangani kesepakatan pembiayaan senilai US$ 10 juta dengan PT TBS Energi Utama Tbk atau TBS. Investasi yang diberikan tersebut berkaitan dengan peningkatan pasokan sepeda motor listrik di Indonesia. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"ADB bertujuan meningkatkan keandalan sepeda motor listrik dan menambah opsi transportasi berkelanjutan bagi penduduk Indonesia,” kata Direktur Jenderal ADB Bidang Operasi Sektor Swasta Suzanne Gaboury dalam keterangan resminya yang diterima Tempo, Kamis, 19 Desember 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pembiayaan ini terdiri dari pinjaman langsung sebesar US$ 5 juta dari ADB. Serta US$ 5 juta lainnya yang dipinjamkan oleh Kemitraan Pembiayaan Iklim Australia atau Australian Climate Finance Partnership (ACFP) yang juga dikelola oleh ADB.

Pembiayaan tersebut akan mendukung investasi TBS pada PT Energi Kreasi Bersama (Electrum) untuk pengadaan sepeda motor listrik serta pemasangan jaringan stasiun penggantian baterai (BSS). 

"Proyek ini dapat menunjukkan kelayakan komersial sepeda motor listrik dan mendorong investasi lebih lanjut guna mempromosikan penggunaannya," ucap Suzanne. 

Sementara itu, Co-Chief Executive Officer TBS Pandu Sjahrir mengatakan bahwa bisnis sepeda motor listrik yang saat ini sedang dijalankan, yaitu Electrum, merupakan komitmen mereka dalam mewujudkan transisi energi. Pandu menginginkan agar wajah transportasi di Indonesia dapat berubah menjadi lebih ramah lingkungan dan terjangkau. 

"Electrum lebih dari sekadar bisnis, ini adalah komitmen kami untuk membangun masa depan yang lebih bersih dan lebih tangguh bagi Indonesia,” ujar Pandu. 

Pandu melanjutkan, Electrum bertujuan untuk mempermudah akses masyarakat untuk dapat memiliki sepeda motor listrik yang berkualitas. Termasuk juga memastikan fasilitas penunjang sepeda motor listrik seperti stasiun pengisian baterai bisa diakses dengan mudah. 

"Melalui Electrum, kami ingin mengatasi sejumlah penghambat utama yang menghalangi adopsi kendaraan listrik," katanya. 

Indonesia sendiri dinilai memiliki pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara. Indonesia juga menjadi penyumbang emisi gas rumah kaca terbesar yang berasal dari transportasi jalan. Pada 2022, terdapat sekitar 148 juta kendaraan roda dua di Indonesia, tetapi hanya 26.000 yang bertenaga listrik.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus