Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Agar Warteg Tak Kumuh Lagi

Wahyoo menyediakan jasa manajemen dan supply chain bagi 11.500 warung makan.

19 Oktober 2019 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Founder dan CEO Wahyoo, Peter Shearer (kanan), serta pemilik warung makan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Muka kampung rezeki kota. Ungkapan itu tak cuma berlaku untuk seniman Betawi, Benyamin Sueb, tapi juga bagi ratusan, atau bahkan ribuan, warung makan tradisional di perkotaan. Dengan bangunan sederhana dan masakan rumahan, warung-warung makan itu mampu mencetak omzet yang luar biasa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Potensi ini yang dibidik oleh Peter Shearer Setiawan. Setiap hari, dia menyaksikan warung makan, khususnya warung Tegal (warteg), yang selalu penuh pengunjung seraya membayangkan rupiah yang bisa diraih. "Meski kotor dan sumpek tapi tetap ramai itu sudah menjawab potensi yang dimiliki warteg," kata dia kepada Tempo, kemarin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun sayang, belum semua warung dengan potensi besar itu memiliki manajemen yang baik. Padahal, kata Peter, banyak jalan bagi pengusaha warteg untuk mengembangkan bisnisnya. Dia berpendapat bahwa warteg dan warung sejenisnya memiliki pangsa pasar yang jelas dan stabil ketimbang restoran atau kafe yang berebut pasar kelas menengah atas, yang secara kuantitas di bawah warteg.

Melihat potensi ini, Peter, yang bekerja di perusahaan branding dan teknologi augmented reality, rela melepas kariernya untuk mendirikan Wahyoo, perusahaan rintisan (start-up) teknologi yang berfokus pada manajemen warung makan tradisional. Pada Mei 2017, Peter meluncurkan aplikasi Wahyoo yang membantu pengusaha warung makan mendapatkan pasokan bahan baku hingga manajerial. Semua terkoneksi dengan sistem Internet. "Pesan lewat aplikasi, jadi tidak perlu belanja ke pasar di pagi buta," katanya.

Dengan cara ini, Peter yakin citra warteg yang kumuh bisa diubah. Untuk sesi offline, Wahyoo memberikan pelatihan manajemen, seperti pembukuan, serta pemanfaatan ruang agar pelanggan nyaman. Pada tahap pertama, Peter mendekati 50 pemilik warteg di Jakarta Barat. "Semua memiliki masalah yang sama," katanya.

Sampai saat ini ada 11.500 warteg yang dibantu oleh Wahyoo. Tak hanya di Jakarta, Wahyoo sudah menjangkau warung makan di Depok, Bekasi, Bogor, dan Tangerang. Berdasarkan hasil survei internal Wahyoo, ada 35 ribu kios di kawasan Megapolitan Jakarta. Peter mencatat bahwa rata-rata setiap warung bisa menyediakan seratus porsi setiap hari. Artinya, ada 3,5 juta orang makan di warung setiap hari.

Sebagai entitas bisnis, Wahyoo berupaya mencetak profit. Peter enggan merinci nilainya, tapi dia memberi gambaran bahwa Wahyoo mendapat komisi kerja sama dengan pemilik warung serta penyedia bahan baku.

Selain merapikan supply chain dan manajemen warung, Wahyoo kini menyasar bisnis pendanaan. Ada juga segmen lain, seperti penjualan pulsa di setiap warung. Sebagai nilai tambah bagi mitranya, Wahyoo mengadakan diskusi dengan praktisi keuangan dan manajemen untuk memberikan pengetahuan tambahan.

Salah satu mitra Wahyoo, Sutrisno, mengatakan Wahyoo banyak memberikan benefit. Menurut dia, hal yang paling berkesan adalah kemudahan membeli bahan baku secara online. "Jadi, tidak perlu lagi bangun subuh ke pasar karena buka warung ini bisa sampai malam," kata Sutrisno, yang menjalankan Warteg Haji Sorri di Cideng, Jakarta Pusat.

Peter mengatakan masih banyak pekerjaan yang ingin digarap Wahyoo. Memperluas jangkauan mitra menjadi salah satu agenda terdepan. Peter menargetkan bakal ada mitra warung makan hingga 13 ribu sampai akhir tahun. Sokongan pendanaan pra-Seri A dari sindikasi pimpinan Agaeti Ventures dan Kinesys Group pada Juli lalu menjadi modal Wahyoo mengejar target tersebut.

ANDI IBNU

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus