Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Akhirnya Bubar

PT Grendel menghadapi kemungkinan dilelang karena gagal membayar kembali hutang. Ketiga unit pabriknya kemungkinan belum bisa bekerja lagi. Para karyawan akan dibubarkan dengan bekal uang pesangon.(eb)

3 Juni 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"PERUSAHAAN sudah tidak berdaya," demikian pimpinan PT Grendel minggu lalu memberitahukan pada para pejabat di Malang. Ini berarti perusahaan rokok kretek itu sudah tidak melihat kemungkinan ketiga unit pabriknya -- 2 di Malang dan 1 di Blitar, akan bisa bekerja lagi dalam masa dekat ini. Sejak April, sesudah disegel pihak Pengadilan setempat PT Grendel masih berani untuk tidak membubarkan para karyawannya dengan membayar 50% dari upah masih-masing. Tapi kini semua akan dibubarkannya, malah sudah dputuskannya pula bahwa pesangon yang mungkin mencapai Rp 160 juta pun akan dibayarnya. Pihak buruh tampaknya rela menerima kenyataan ini (lihat Suka Duka). PT Grendel menghadapi kemungkinan dilelang karena gagal membayar kembali hutang -- sekitar Rp 2,1 milyar-pada Bank Bumi Daya. Waktu pencicilan sudah tidak bisa ditepatinya, walaupun sudah berkali-kali BBD memberi kelonggaran. Di luar bank, perusahaan itu berhutang pula hampir Rp 5 milyar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus