Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata Arief Yahya menyayangkan aksi 22 Mei yang akhirnya berbuntut rusuh. Kejadian ini dianggap cukup memalukan dan dapat merusak wajah pariwisata Indonesia di mata dunia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BACA : Aksi 22 Mei, Rupiah Diperkirakan Melemah ke 14.500 per USD
"Dua hari, 21-22 Mei 2019, aksi dan demo di Jakarta memiliki daya rusak yang tinggi terhadap reputasi pariwisata Indonesia, apalagi kejadiannya di Jakarta," ujar Arief dalam pesan pendek kepada Tempo, Kamis, 23 Mei 2019.
Arief mengatakan, selama ini, Jakarta menjadi pintu masuk utama bagi wisatawan asing. Setiap tahun, sebanyak 30 persen wisman datang ke Indonesia dengan maskapai penerbangan lewat Jakarta terlebih dahulu. Sehingga, selain menjadi gerbang bagi wisman, Ibu Kota juga merupakan cermin negara yang di dalamnya bernaung seluruh kedutaan besar.
Arief tak heran bila aksi rusuh yang terjadi di Jakarta itu membuat sejumlah negara mengeluarkan travel advice atau peringatan perjalanan ke Indonesia. Travel advice merupakan kebijakan atau otoritas pemerintah suatu negara untuk melindungi warganya yang sedang dan akan bepergian ke negara asing yang tengah mengalami gejolak politik atau bencana.
Travel advice umumnya merupakan imbauan wajar dan bukan merupakan ancaman bagi keberlangsungan iklim wisata. Namun,
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
keberadaannya dapat menurunkan niat wisman untuk datang ke negara yang sedang diberi status travel advice.
"Karena perwakilan internasional hampir pasti ada di Jakarta, informasi, gambar-gambar, video, aksi itu akan menekan keinginan orang ke Jakarta dan Indonesia, dalam beberapa waktu ini," ucap Arief Yahya.
Arief memprediksi, kondisi demikian akan membuat angka wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, anjlok. "Warga yang tidak terkait dengan isu politik lebih memilih tinggal di rumah bersama keluarga, menyaksikan informasi terkini via televisi," ucap Arief.
Hingga Kamis pagi, 23 Mei 2019, sebanyak delapan negara telah mengeluarkan travel advice atau peringatan perjalanan bagi warganya yang akan bepergian ke Indonesia. Travel advice dikeluarkan oleh Kanada, Amerika Serikat, Inggris, Australia. Sedangkan empat negara lainnya yang menyusul merilis peringatan serupa ialah negara-negara di ASEAN. Keempatnya adalah Malaysia, Thailand, Singapura, dan Filipina.
Travel advice menyikapi aksi 22 Mei itu dikeluarkan saat Indonesia sedang gencar mengejar target 20 juta wisman. Target itu merupakan mandat Presiden Joko Widodo yang mesti dikejar Kementerian Pariwisata hingga akhir tahun 2019.