Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Ambisi Inkafi

Pt inkafi raya yang bergerak dalam bidang pembuatan kapal meluncurkan produksi pertamanya. berupa bis air. perusahaan ini juga akan membangun pabrik kapal baru di tangerang.

19 Maret 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PT Inkafi Raya masih kecil. Tapi ambisinya besar untuk mengimbangi PT Adhiguna Shipyard, terutama dalam pembuatan kapal kecil untuk olahraga, nelayan maupun pelayaran sungai. Sesudah S bulan bekerja, Inkafi Raya akhir minggu lalu meluncurkan produksunya yang pertama: suatu bis-sungai. Dengan bangga direktur Herman Spiro berkata pada Harun Musawa dari TEMPO: "Mutu kami tak kalah dari buatan impor, dan pasti lebih murah". Spiro dan 2 orang saudaranya serta beberapa tenaga pekerjanya adalah jebolan dari Adiguna Shipyard. Pokoknya, segala pengalaman Adiguna mau ditransfer-nya. Sekarang Inkafi Raya membuka bengkel kecil di Pulo Gadung, Jakarta. "Jika semuanya beres", tambah Spiro, akan dibangunnya pabrik kapal baru di Tangerang. Beres apanya? Inkafi Raya rupanya sedang memajukan permohonan PMDN, berarti mengharapkan kredit investasi dari bank. Dia juga menanti pesanan lebih besar dari pemerintah. Bis sungai yang baru saja diluncurkannya, berkapasitas 42 penumpang, berharga sekitar Rp 50 juta, adalah pesanan pemerintah. Sebagai perbandingan, kapal kayu dengan mesin yang sebesar bis-sungai modern itu, biayanya hanya Rp 3,2 juta. Tentu saja kapal kayu itu tak begitu tergantung pada impor, sebagaimana halnya dengan fibreglass. Sekarang ini Inkafi Raya tetap ada kerja, tidak kuatir akan menganggur, walaupun konsumennya terbatas. Untuk jenis kapal fibreglass, satu-satunya saingannya adalah Adiguna Shipyard. Konsumen utama baginya adalah pemerintah. Kebutuhan instansi pemerintah, seperti Ditjen Perhubungan Darat dan Bea & Cukai, akan kapal fibreglass bakal banyak tampaknya. Tapi Bea & Cukai, demikian pula sektor PMA, di anggap sudah terbiasa memesan kapal dari luar negeri. Pembuatan lokal, menurut Spiro, akan bisa bersaing harga, apalagi "ongkos buruh di sini jauh lebih muran". Bissungai yang dibuatnya, tentu saja, memakai bahan impor, misalnya untuk fibreglass dan toik?t. Barang impor termahal (Rp 20 juta) yang dipakainya ialah 2 mesin disel, masing-masing 300 PK, yang membuat kapal bisa melaju 800 Km non-stop. Juni nanti, diadakan pameran kapal internasional di Singapura. "Agen kita di sana", kata Spiro lagi, sudah memesan 2 kapal untuk disertakan dalam pameran itu. Pengusaha domestik ini memang kencang. Di bidang pembuatan kapal fibreglass, Adiguna Shipyard sudah jauh berada di depan. Bayangkan, sudah 1000 unit dihasilkannya sampai awal 1977 ini. Juga pemerintah merupakan konsumennya yang terbesar. "Untuk pemilu saja", berkata Hadi Yusman, manager bagian fibreglass di Adiguna Shipyard, pada Zulkiny Lubis dari T. M 10, "Pemerintah memesan 129 unit". Fibreglass menjadi perhatian Adiguna Shipyard sejak melihat sekelompok pemuda, antara lain Ponco Sutowo, anak laki-laki tertua bekas dirut Pertamina Ibnu Sutowo, berolahraga air dengan kapal kayu nelayan pada tahun 1969. Berbeda dengan kapal kayu, kapal fibreglass "tapi, kuat, bagus dan tidak membutuhkan biaya pemeliharaan besar" ucap Yusman bernada iklan. Kini Adiguna Shipyard pada hakekatnya sudah mendorong orang gandrung fibreglass, apalagi sudah macam-macam kapal dibikinnya dengan bahan ini. Bukan untuk kesenangan Ponco dan kawan-kawan saja, melainkan juga untuk survei, patroli, angkutan air dan nelayan. Sebagai pemegang lisensi dari Hines Hunter Australia, yang punya reputasi internasional, Adiguna Shipyard yakin bisnis di bidang fibreglass, dengan kata-kala Yusman, "akan cukup cerah".

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus