PT Mitracorp Pacific Nusantara (Mitra) anak perusahaan PT Astra International dan IFC (anak perusahaan Bank Dunia) yang dibentuk tiga tahun lalu, kini siap berpatungan dengan Consolidated Resources Ltd. (CRL). Mitracorp, yang masih muda itu, rupanya tak canggung menjalin kerja sama dengan CRL, yang merupakan perusahaan asing dari Pulau British Virgin. Menurut Aminnuddin, juru bicara PT Astra International, pihak CRL akan menanamkan dana US$ 21 juta (Rp 43 miliar). Dana tersebut mulai disalurkan ke Mitra bulan ini dalam bentuk pinjaman berjangka 12 tahun. Kalau Mitra masuk bursa, CRL berhak mengubah pinjamannya ke dalam bentuk saham sebanyak 20%. Kendati usianya baru tiga tahun, Mitracorp tampak bongsor alias subur. Perusahaan ini sudah berbiak menjadi 24 perusahaan yang bergerak dalam industri pakaian jadi, sepatu, serta produk kulit, metal, dan karet. Produk tersebut 80% diekspor. Tahun lalu omsetnya tercatat Rp 315 miliar. Dengan suntikan dana dari CRL, omsetnya pada empat tahun mendatang ditargetkan naik lima kali lipat menjadi Rp 1.500 miliar. Astra hanya memegang 18% saham Mitracorp. Pemegang saham lainnya adalah Presdir Astra International T.P. Rachmat (20%), IFC (20%), manajemen Mitracorp (10%), dan sejumlah individu yang diwakili Ir. Suhartoyo, bekas Ketua BKPM. Menurut Direktur Mitracorp, Nugroho Sidiadina, CRL biasa memberikan pinjaman US$ 5 juta sampai US$ 25 juta atau membeli 2050% saham perusahaan yang prospek pertumbuhannya tinggi, cepat menghasilkan, dikelola secara profesional, dan rajin membayar dividen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini