Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Angkasa Pura I (Persero) menargetkan seluruh bandara yang dikelolanya mampu memperoleh status bandara internasional pada 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) I Faik Fahmi mengatakan secara bertahap bandara yang dikelola harus dilengkapi sumber daya manusia (SDM) terlatih dan mampu bersaing di kelas dunia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Secara bertahap kami terus membenahi bandara yang kami kelola sehingga target 2021 menjadikan seluruh bandara berstandar internasional bisa tercapai," katanya, Sabtu 22 Februari 2020.
Sebagai operator pelat merah, lanjutnya, pihaknya tidak hanya dituntut untuk mencari laba, tetapi juga harus bisa memberi manfaat nyata membangun infrastruktur untuk mengubungkan ke seluruh daerah di Indonesia.
Dia mengakui, peran perseroan untuk melakukan tugas yang diberikan tidak mudah setelah pada 2019 industri penerbangan mengalami kinerja frekuensi yang rendah. Awal tahun ini, lanjutnya, tantangan juga dihadapi dengan adanya wabah virus corona yang berdampak terhadap penurunan frekuensi penerbangan.
AP I saat ini mengelola 15 bandara, yaitu Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Bandara Juanda Surabaya, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, Bandara Frans Kaisiepo Biak, Bandara Sam Ratulangi Manado, Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, serta Bandara Ahmad Yani Semarang.
Juga Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Bandara Internasional Yogyakarta di Kulon Progo, Bandara Adi Soemarmo Surakarta, Bandara Internasional Lombok Praya, Bandara Pattimura Ambon, Bandara El Tari Kupang, dan Bandara Sentani Jayapura.
Di luar bisnis kebandaraudaraan, perseroan juga mempunyai lima anak perusahaan, yaitu PT Angkasa Pura Logistik, PT Angkasa Pura Properti, PT Angkasa Pura Suport, PT Angkasa Pura Hotel, dan PT Angkasa Pura Retail.