Keinginan DRB-Hicom untuk menggarap dan mengelola jalan tol lingkar luar Jakarta (Jakarta outer ring road/JORR) tampaknya tinggal beberapa langkah lagi. Komite Kebijakan Sektor Keuangan (KKSK) sudah "memilih" konsorsium Malaysia itu untuk menyelesaikan pembangunan jalan tol sepanjang 69,3 km, yang baru selesai 30 persen. Selain itu, BPPN dan PT Jasa Marga sudah membentuk perusahaan baru, PT Jalantol Lingkar Luar Jakarta (JLJ), yang akan menjadi pengelola JORR.
Pejabat senior AMC (Asset Management Credit) BPPN, Mohammad Syahrial, mengungkapkan bahwa semua itu tercapai setelah DRB-Hicom bersedia memenuhi persyaratan KKSK: menyediakan dana tunai Rp 1,2 triliun untuk menyelesaikan pembangunan jalan tol, termasuk untuk pembebasan lahan Rp 800 miliar, dan bersedia tidak menaikkan tarif tol sampai awal tahun 2003. "Pada prinsipnya, kita tinggal menunggu keluarnya izin konsesi dan penandatanganan perjanjian kuasa penyelenggaraan jalan tol," kata Syahrial.
JLJ sendiri kini masih dikuasai oleh Jasa Marga. Tapi, nanti BPPN akan jadi pemegang dengan setoran modal Rp 1,07 triliun. Duit itu berasal dari pengalihan aset tiga pengelola sebelumnya, yakni PT Marga Nurindo Bhakti (Djoko Ramiaji dkk.), PT Citra Bhakti Margatama Persada, dan PT Citra Mataram Satriamarga Persada, keduanya milik Siti Hardijanti Rukmana. Ketiganya tak bisa melanjutkan proyek tersebut dan kini punya utang macet di BPPN sebesar Rp 2,6 triliun. Dari pinjaman itu, ternyata cuma Rp 1,07 triliun yang dipakai untuk JORR. Itulah yang kemudian diambil alih BPPN dan dijadikan setoran modal untuk JLJ.
Setelah semua urusan perizinan beres, DRB-Hicom akan masuk menjadi pemegang saham JLJ. Menurut Syahrial, kemungkinan besar DRB-Hicom akan menguasai 53 persen, dan sisanya dikuasai BPPN bersama Jasa Marga. Penyelesaian proyek JORR itu sendiri akan menghabiskan Rp 4 triliun, Rp 2,8 triliun di antaranya akan berasal dari pinjaman bank. Syahrial memperkirakan, kalau semua urusan lancar, proyek ini bisa dimulai April mendatang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini