Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Director in Charge Astra Financial I Suparno Djasmin, menyatakan aset Astra Financial yang dikelola berdasarkan data kuartal I-2024 sebesar Rp 192,6 triliun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Jadi secara total sampai Maret 2024, jumlah karyawan grup Astra Financial lebih dari 22 ribu orang. Lebih dari 912 jaringan di seluruh Indonesia. Kemudian total asetnya lebih dari 192 triliun," kata Suparno, di Bandung Barat, Jumat, 21 Juni 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia mengatakan sejak 2010 sampai hari ini grup Astra Financial telah melayani lebih dari 31 juta pelanggan. "Capaian ini tentu berkat usaha dan kerja keras seluruh rekan saya di grup Astra Financial yang tidak berhenti melakukan inovasi," tutur Suparno dalam acara "Media Workshop Astra Financial 2024".
Dia menjelaskan Astra Financial merupakan satu dari 7 unit bisnis Astra. Selain itu ada 14 unit bisnis dari 8 industri keuangan, yaitu pembiayaan, asuransi, perbankan, dana pensiun, teknologi finansial, uang elektronik, digital ventura, serta modal ventura.
Director in Charge Astra Financial 2 Rudy Chan mengatakan pada kuartal I-2024, Astra Financial masih memimpin market pembiayaan. Dengan pembiayaan Astra Financial berkontribusi 26 persen bagi pembiayaan kendaraan roda empat, roda dua, dan alat berat dengan market share sebesar 26 persen.
Dari jumlah pembiayaan kendaraan roda dua dan roda empat sebanyak 1.001 itu jumlahnya mencapai Rp 33,3 triliun. Atau tumbuh 8,1 persen dibandingkan periode sebelumnya," kata Rudi, Jumat, 21 Juni 2024. Sementara pembiayaan alat berat mencapai Rp 3,3 triliun atau meningkat 4,40 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Rudy menjelaskan di unit asuransi pertumbuhannya cukup baik kuartal I 2024. Asuransi Astra yang menjadi pemain utama di dunia otomotif mencatatkan premi sebesar Rp 2,5 triliun. Ia mengatakan di sektor asuransi jiwa, Astra Life, mencatatkan premi bruto senilai Rp 1,48 triliun.