Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Bandara YIA Dibangun, Pertumbuhan Ekonomi Kulon Progo Melonjak jadi 11,3 Persen

Sebelum adanya Bandara YIA atau pada periode tahun 2018, pertumbuhan ekonomi di Kulon Progo hanya berkisar 4-5,2 persen.

30 Agustus 2020 | 08.58 WIB

Presiden Joko Widodo meresmikan Bandara YIA di Kulon Progo Yogyakarta, Jumat 28 Agustus 2020. Dokumentasi Sekretariat Presiden
Perbesar
Presiden Joko Widodo meresmikan Bandara YIA di Kulon Progo Yogyakarta, Jumat 28 Agustus 2020. Dokumentasi Sekretariat Presiden

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Sebelum tahun 2018, pertumbuhan ekonomi di Kulon Progo hanya berkisar 4-5,2 persen. Namun dengan adanya Bandara Internasional Yogyakarta atau Bandara YIA, ekonomi di wilayah tersebut melonjak hingga 11,3 persen, bahkan melampaui DI Yogyakarta yang hanya 7 persen. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarya, Sutedjo usai peresmian YIA kemarin. Ia bahkan menyebutkan, berikutnya pada tahun 2019 pertumbuhan ekonomi di Kulon Progo mencapai 10,83 persen, dan pada masa pandemi Covid-19 ini ekonomi tetap tumbuh mengarah positif.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Padahal, kata Sutedjo, Kabupaten Kulon Progo sebelumnya tercatat sebagai daerah angka kemiskinannya lebih tinggi dari lima kabupaten/kota di DIY. "Namun sejak 2018, Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi di Kulon Progo yang berada di atas dua digit atau tertinggi di DIY," ucapnya, Sabtu, 29 Agustus 2020.

Sutedjo menjelaskan, pada awalnya pemerintah pusat menetapkan Kabupaten Kulon Progo sebagai lokasi pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta, banyak penolakan warga yang tidak merelakan lahannya untuk pembangunan bandara. Namun setelah dilihat dalam perkembangannya, banyak dampak positif yang didapat oleh masyarakat.

Meski begitu, Pemkab Kulon Progo memiliki pekerjaan berat dalam mendorong masyarakat untuk memanfaatkan peluang usaha atas pengoperasian  Bandara Internasional Yogyakarta. Masyarakat harus mampu menangkap peluang adanya bandara untuk berusaha sesuai kemampuan dan potensi lokal.

Sutedjo juga berharap masyarakat tak hanya menjadi penonton, namun dengan harus mampu menangkap peluang usaha. "Kami selalu mengajak dan mengingatkan masyarakat Kulon Progo memanfaatkan Bandara Internasional Yogyakarta sebagai potensi untuk menangkap peluang di semua sektor sesuai kemampuan. Jangan jadi penonton," katanya.

Sementara itu, Kepala Bagian Perekonomian Setda Kulon Progo Adnan Widodo memproyeksikan pertumbuhan ekonomi wilayah ini pada masa pandemi Covid-19 masih positif berkisar di atas 3 persen meski di DIY pada triwulan pertama minus 0,17 persen.

Pasalnya, menurut Adnan, pada triwulan ketiga III 2020 proyek infrastruktur mulai berjalan kembali. "Kami berharap mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Kulon Progo supaya tidak minus," katanya.

Selain itu, ada potensi kenaikan daya beli masyarakat setelah sejumlah program bantuan dari pemerintah disalurkan. Sejumlah bantuan itu adalah bantuan sosial tunai (BST), bantuan pangan non tunai (BPNT), hingga bantuan sosial lainnya dapat mempertahankan daya beli masyarakat pada masa pandemi Covid-19.

ANTARA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus