Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono telah meminta Gubernur Jawa Barat dan para Bupati untuk memulai penanganan Citarum Hilir, yakni dengan pembangunan Bendungan Cibeet dan Cijuray di Kabupaten Bogor. Hal itu dilakukan untuk menanggulangi banjir yang terjadi akibat tingginya curah hujan belakangan ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Basuki menyebutkan, di Citarum Hilir terdapat Sungai Cibeet. Saat hujan kemarin, kontribusi alirannya 900 meter kubik per detik dan bertemu dengan Sungai Citarum yang debitnya 400 meter kubik per detik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sehingga total debit di hilir ini mencapai 1.300 meter kubik per detik. Sedangkan daya tampungnya hanya 1.100 meter kubik per detik, sehingga sungai meluap," kata Basuki seperti dikutip dari keterangan resmi, Kamis, 25 Februari 2021.
Selain itu, Menteri Basuki juga menyatakan penanganan banjir juga dilakukan dengan melanjutkan penyelesaian pembangunan tanggul di hilir Sungai Citarum. Tanggul dari Bendung Curug sampai ke Muara itu memiliki panjang 150 km. "Yang terbangun baru 20 km karena melintasi kawasan permukiman, ini juga akan kita perkuat," katanya.
Beberapa langkah itu dilakukan sebagai upaya penanggulangan banjir di suatu wilayah sungai dengan secara sistemik dari hulu sampai ke hilir. "Penanganan banjir di suatu wilayah sungai tidak bisa dilakukan secara parsial lokasi per lokasi, tetapi harus dikerjakan secara sistemik dari hulu sampai ke hilir," ucap Basuki.
Lebih jauh Basuki menjelaskan, untuk hulu Sungai Citarum sudah ditangani dengan selesainya Terowongan Nanjung dan Sudetan Cisangkuy, lalu akan dilanjutkan dengan pembangunan lima polder di Citarum Hulu. Ia lalu mencontohkan dampak banjir di wilayah Dayeuh Kolot sudah menurun signifikan.
Basuki sebelumnya juga menyebut penanganan banjir harus dilakukan secara menyeluruh lewat kegiatan multisektoral, tidak hanya bersifat teknikal. Penanganan banjir harus dilakukan secara menyeluruh melalui kegiatan multisektoral, yang melibatkan seluruh pemilik kepentingan dengan visi bersama untuk menyelesaikan masalah secara berkelanjutan.
Menurut Menteri PUPR, penanganan banjir secara teknikal memang penting dan perlu, namun memiliki keterbatasan. Selain itu penanganan secara parsial tidak dapat menyelesaikan masalah secara jangka panjang.
ANTARA