Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Tengah menemukan sedikitnya 8.512 lembar uang palsu. Uang palsu tersebut beredar selama 2018. Temuan tersebut turun dibandingkan periode yang sama pada 2017 yakni 9.242 lembar uang palsu.
Baca: Penipuan di Bekasi, Uang Mainan Rp 1 Miliar Dijual Rp 500 Juta
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Ini cukup bagus, peredaran uang palsu di Jateng turun 8 persen dibandingkan 2017. Kami harap masyarakat semakin teliti dalam bertransaksi dan menerima uang kartal," kata Noor, Jumat, 8 Februari 2019.
Noor mengatakan BI juga terus mengedukasi masyarakat untuk membedakan uang palsu maupun uang asli. Masyarakat harus memahami ciri-ciri uang asli maupun uang palsu dengan prinsip 3D (dilihat, diraba, diterawang), sehingga dapat meminimalisir peredaran uang palsu.
Selain itu, lanjut Noor, pihaknya telah bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk memberantas peredaran uang palsu khususnya di Jawa Tengah. Pasalnya, adanya uang palsu sangat meresahkan masyarakat.
"Kami sudah sejak lama bekerja sama dengan pihak kepolisian mengenai pemberantasan uang palsu di Jateng. Kami berharap agar peredaran uang palsu terus ditekan," ujar Noor.
Sementara itu, Direktur Reskrimsus Polda Jateng Kombes Pol. Hendra Suhartiyono mengatakan jika kepolisian terus melakukan koordinasi dengan BI memerangi peredaran uang palsu. Dalam hal ini Polda Jateng melibatkan BI sebagai staf ahli untuk mengidentifikasi ciri-ciri uang palsu yang beredar.
"Dari kepolisian terus melakukan koordinasi dengan BI. Kami melibatkan BI sebagai staf ahli untuk indentifikasi uang palsu yang beredar di Jawa Tengah," kata Hendra.
BISNIS