Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Bank Syariah Indonesia Resmi Diluncurkan, OJK: Raksasa Telah Hadir

Ketua OJK menyebutkan Bank Syariah Indonesia yang merupakan hasil merger tiga perusahaan perbankan pelat merah sudah lama ditunggu-tunggu masyarakat.

4 Februari 2021 | 11.05 WIB

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso.
Perbesar
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan kehadiran PT Bank Syariah Indonesia Tbk, yang merupakan merger tiga perusahaan perbankan pelat merah, adalah sesuatu yang ditunggu-tunggu masyarakat. Pasalnya, Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, sehingga produk syariah sangat ditunggu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Di samping itu, Wiboh mengatakan masyarakat mengidamkan produk keuangan syariah harus lebih murah, kualitasnya lebih bagus, dan pelayanannya nyaman. "Itu hanya bisa kalau kita memiliki bank syariah yang raksasa. Hari ini kita launching, menyiarkan raksasa telah hadir menjawab tuntutan masyarakat," ujar Wimboh dalam Index Debut PT BSI, Kamis, 4 Februari 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Namun, ia mengatakan bank syariah pelat merah itu baru hadir dan masih memiliki banyak pekerjaan rumah. Mereka dituntut menjadi raksasa yang menghadirkan kualitas terbaik, baik dari produk, biaya murah, jaringan murah, dan menjadi role model bank syariah lain. "ini pekerjaan yang harus dikerjakan bersama-sama dengan seluruh masyarakat."

Wimboh mengatakan merger bank syariah itu dilakukan di waktu yang tepat, yaitu di masa pandemi. Saat ini, sektor keuangan di seluruh dunia melakukan reformasi. Sehingga, kehadiran BSI dinilai tepat.

Saat ini, kata Wimboh, BSI menjadi bank yang menempati peringkat tujuh di Indonesia dari sisi nilai aset. Adapun BSI dibidik masuk ke peringkat 10 besar di dunia.

"Untuk jadi peringkat 10 besar di dunia dan sekarang baru peringkat 7 di Indonesia, maka belum cukup. Kami berikan semangat bahwa ini banyak hal harus dilakukan," ujar Wimboh.

Wimboh pun berharap Bank Syariah Indonesia bisa berfokus kepada masyarakat yang banyak di daerah. Sehingga perseroan bisa menjadi bank yang inklusif dan akhirnya ikut menstimulasi bisnis kecil di daerah. "Harus ikut menciptakan bisnis melalui pengembangan UMKM di daerah. Untuk itu, jangan dilupakan peran bank syariah itu membina masyarakat," ujar Wimboh.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus